Ukraina Punya Pasukan Pembunuh Rahasia, Tugasnya Habisi Kolaborator Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Dinas Keamanan Ukraina (SBU) memiliki program pembunuhan khusus yang bertanggung jawab untuk membasmi “kolaborator” Rusia . Demikian klaim mantan kepala badan tersebut, Valentin Nalivaichenko, dalam sebuah wawancara dengan The Economist.
Menurut mantan pejabat Ukraina tersebut, divisi SBU khusus ini berdiri setidaknya pada tahun 2015 dan dibentuk dari direktorat elit kontra-intelijen kelima. Divisi tersebut dibentuk setelah para pemimpin Ukraina pada saat itu memutuskan bahwa memenjarakan orang saja tidak cukup.
“Kami dengan enggan sampai pada kesimpulan bahwa kami perlu memusnahkan orang-orang,” kata Nalivaichenko kepada majalah Inggris itu seperti dilansir dari RT, Rabu (6/9/2023).
The Economist mencatat bahwa unit tersebut telah dikaitkan dengan pembunuhan komandan Donbass seperti Mikhail Tolstykh alias Givi, yang tewas dalam serangan roket pada tahun 2017, Arsen Pavlov alias Motorola, yang diledakkan di lift pada tahun 2016, dan Aleksandr Zakharchenko, pemimpin pertama Republik Rakyat Donetsk, yang terbunuh dalam pemboman restoran pada tahun 2018.
Orang dalam intelijen Ukraina juga dilaporkan mengatakan kepada outlet tersebut bahwa direktorat kelima SBU saat ini memainkan peran sentral dalam operasi melawan Rusia, dan bahwa mereka telah melakukan serangan seperti pemboman Jembatan Crimea.
Menurut The Economist, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dipahami sebagai orang yang mengesahkan operasi yang paling kontroversial, sementara keputusan lainnya sering kali didelegasikan.
Sejak konflik antara Rusia dan Ukraina pecah pada Februari tahun lalu, dinas keamanan Kiev diyakini bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan besar-besaran terhadap jurnalis dan pejabat publik Rusia. Ini termasuk pembunuhan bom mobil pada Agustus 2022 terhadap Darya Dugina, putri filsuf Rusia Aleksandr Dugin, dan pembunuhan blogger militer Maxim Fomin juga dikenal sebagai Vladlen Tatarsky dalam serangan bom di St. Petersburg pada bulan April tahun ini.
Beberapa orang dalam Ukraina yang diwawancarai oleh The Economist mengakui bahwa mereka merasa terganggu dengan penargetan target tingkat menengah.
Menurut mantan pejabat Ukraina tersebut, divisi SBU khusus ini berdiri setidaknya pada tahun 2015 dan dibentuk dari direktorat elit kontra-intelijen kelima. Divisi tersebut dibentuk setelah para pemimpin Ukraina pada saat itu memutuskan bahwa memenjarakan orang saja tidak cukup.
“Kami dengan enggan sampai pada kesimpulan bahwa kami perlu memusnahkan orang-orang,” kata Nalivaichenko kepada majalah Inggris itu seperti dilansir dari RT, Rabu (6/9/2023).
The Economist mencatat bahwa unit tersebut telah dikaitkan dengan pembunuhan komandan Donbass seperti Mikhail Tolstykh alias Givi, yang tewas dalam serangan roket pada tahun 2017, Arsen Pavlov alias Motorola, yang diledakkan di lift pada tahun 2016, dan Aleksandr Zakharchenko, pemimpin pertama Republik Rakyat Donetsk, yang terbunuh dalam pemboman restoran pada tahun 2018.
Orang dalam intelijen Ukraina juga dilaporkan mengatakan kepada outlet tersebut bahwa direktorat kelima SBU saat ini memainkan peran sentral dalam operasi melawan Rusia, dan bahwa mereka telah melakukan serangan seperti pemboman Jembatan Crimea.
Menurut The Economist, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dipahami sebagai orang yang mengesahkan operasi yang paling kontroversial, sementara keputusan lainnya sering kali didelegasikan.
Sejak konflik antara Rusia dan Ukraina pecah pada Februari tahun lalu, dinas keamanan Kiev diyakini bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan besar-besaran terhadap jurnalis dan pejabat publik Rusia. Ini termasuk pembunuhan bom mobil pada Agustus 2022 terhadap Darya Dugina, putri filsuf Rusia Aleksandr Dugin, dan pembunuhan blogger militer Maxim Fomin juga dikenal sebagai Vladlen Tatarsky dalam serangan bom di St. Petersburg pada bulan April tahun ini.
Baca Juga
Beberapa orang dalam Ukraina yang diwawancarai oleh The Economist mengakui bahwa mereka merasa terganggu dengan penargetan target tingkat menengah.