Sapi Betina Merah Pertama dalam 2.000 Tahun Lahir di Israel, Picu Ketakutan soal Kiamat
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Seekor anak sapi betina merah, yang diklaim pertama dalam 2.000 tahun terakhir, telah lahir di Israel. Kelahirannya telah memicu ketakutan orang-orang karena dianggap sebagai tanda dari datangnya "Hari Akhir" atau "Hari Kiamat".
The Temple Institute, organisasi di Israel yang didirikan untuk mempersiapkan rekonstruksi Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci di Yerusalem, mengumumkan kelahiran anak sapi merah betina tersebut di saluran YouTube mereka.
Menurut organisasi itu, yang dikutip The Mirror, Senin (4/9/2023), anak sapi dan induknya akan menjalani pemeriksaan ekstensif untuk menentukan apakah anak sapi tersebut bebas cacat.
Dalam pengumumannya, The Temple Institute mengatakan; "Anak sapi betina berwarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia."
Bagi sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi dara merah ditampilkan dalam cerita tentang "Hari Akhir" atau "Akhir Zaman".
Kelahiran dan pengorbanan sapi merah disebut-sebut mendahului pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem. Dalam keyakinan Yudaisme Ortodoks arus utama, pembangunan kembali Kuil Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi.
Dua kuil sebelumnya telah hancur. Namun The Temple Institute dan organisasi lainnya telah didirikan dengan tujuan membangun Kuil Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.
Beberapa teolog meyakini pembangunan Kuil Ketiga ada kaitannya dengan "Hari Penghakiman" atau "Akhir Zaman".
Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman, yakin sekarang saatnya membangun Kuil Ketiga setelah kelahiran sapi merah.
Video di saluran YouTube The Temple Institute menunjukkan anak sapi tersebut bersama induknya dan menyatakan: “Seekor sapi betina berwarna merah sempurna lahir di tanah Israel."
Anak sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.
The Temple Institute, organisasi di Israel yang didirikan untuk mempersiapkan rekonstruksi Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci di Yerusalem, mengumumkan kelahiran anak sapi merah betina tersebut di saluran YouTube mereka.
Menurut organisasi itu, yang dikutip The Mirror, Senin (4/9/2023), anak sapi dan induknya akan menjalani pemeriksaan ekstensif untuk menentukan apakah anak sapi tersebut bebas cacat.
Dalam pengumumannya, The Temple Institute mengatakan; "Anak sapi betina berwarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia."
Bagi sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi dara merah ditampilkan dalam cerita tentang "Hari Akhir" atau "Akhir Zaman".
Kelahiran dan pengorbanan sapi merah disebut-sebut mendahului pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem. Dalam keyakinan Yudaisme Ortodoks arus utama, pembangunan kembali Kuil Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi.
Dua kuil sebelumnya telah hancur. Namun The Temple Institute dan organisasi lainnya telah didirikan dengan tujuan membangun Kuil Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.
Beberapa teolog meyakini pembangunan Kuil Ketiga ada kaitannya dengan "Hari Penghakiman" atau "Akhir Zaman".
Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman, yakin sekarang saatnya membangun Kuil Ketiga setelah kelahiran sapi merah.
Video di saluran YouTube The Temple Institute menunjukkan anak sapi tersebut bersama induknya dan menyatakan: “Seekor sapi betina berwarna merah sempurna lahir di tanah Israel."
Anak sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.
(mas)