Pengungsi Suriah Capai Lima Juta Orang

Jum'at, 31 Maret 2017 - 23:55 WIB
Pengungsi Suriah Capai Lima Juta Orang
Pengungsi Suriah Capai Lima Juta Orang
A A A
JENEWA - Jumlah pengungsi yang melarikan diri dari perang sipil Suriah menuju Turki, Lebanon, Yordania, Irak, dan Mesir telah menembus jumlah lima juta jiwa. Data terbaru dari Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) itu dirilis kemarin.

Warga Suriah telah melintasi perbatasan negara itu sejak protes antipemerintah pada 2011 yang menjadi konflik bersenjata antara pemberontak, militan, pasukan rezim, dan para pendukung asing. Gelombang awal pengungsi terjadi pada 2013 dan 2014, yang kemudian terus berlanjut hingga dua tahun setelahnya.

Meski demikian, jumlah pengungsi meningkat lagi tahun ini setelah kemenanganmiliterpemerintah dan aliansi Rusia di Kota Aleppo. ”Total 5.018.168 orang sekarang mengungsi di sejumlah negara tetangga Suriah dan negara lain di kawasan,” ungkap data yang dikumpulkan UNHCR dan pemerintah Turki, dikutip kantor berita Reuters.

Jutaan orang lainnya telah melarikan diri ke wilayah lain Suriah, termasuk puluhan ribu orang bulan ini. Para pengungsi yang sebagian besar perempuan dan anak-anak itu mencoba menjauh dari kota Hama yang dikuasai pemberontak. Warga Suriah juga melarikan diri ke Eropa dalam jumlah besar. Sebanyak 884.461 orang mengajukan suaka antara April 2011 dan Oktober 2016.

Hampir dua pertiga pengungsi itu meminta suaka di Jerman atau Swedia. Ratusan ribu orang lainnya tinggal di negara-negara Teluk yang tidak menjadi bagian dari Konvensi Pengungsi 1951 seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab (UEA). Dengan demikian, mereka tidak tercatat sebagai pengungsi.

Seruan kemanusiaan PBB untukmembantupara pengungsi Suriah itu telah menerima hanya 6% dari total dana yang dibutuhkan tahun ini. Dana yang terkumpul hanya USD298 juta, padahal dana yang diperlukan untuk menangani para pengungsi itu mencapai USD4,6 miliar.

”Saat jumlah pria, wanita, dan anak-anak yang melarikan diri dari enam tahun perang di Suriah telah melebihi lima juta jiwa, komunitas internasional perlu melakukan lebih banyak tindakan untuk membantu mereka,” papar pernyataan UNHCR. Lembaga itu menyebutkan total pengungsi Suriah di luar negeri mencapai 4,6 juta akhir 2015 dan meningkat menjadi 4,85 juta akhir tahun lalu.

Kuartal I/2017 ada lebih dari 250.000 warga Suriah yang baru terdaftar sebagai pengungsi. Saat ini Turki masih menjadi negara yang menampung pengungsi Suriah terbanyak dengan total mencapai hampir tiga juta jiwa. Lebanon memilih lebih dari satu juta pengungsi Suriah. Adapun Yordania menampung 657.000 pengungsi Suriah.

Adapun pengungsi Suriah lainnya menyebar ke penjuru Irak, Mesir, dan negaranegara Afrika Utara lainnya. Sementara itu, Turki pekan mengumumkan kampanye militer di wilayah Suriah utara telah berakhir. Belum ada keterangan lebih rinci apakah pasukan Turki akan seluruhnya ditarik keluar dari daerah tersebut.

Dewan Penasihat Keamanan Nasional Turki yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan setengah tahun serangan di Suriah telah berhasil. Perdana Menteri (PM) Turki Binali Yildirim juga menjelaskan, operasi militer telah berakhir tapi dia tidak menepis kemungkinan kampanye militer baru di Suriah.

”Tameng Eufrat telah berakhir. Kemungkinan operasi lain akan menggunakan nama berbeda,” paparnya pada televisi NTV . Tidak ada keterangan rinci tentang rencana menarik pasukan Turki atau apakah operasi militer dilanjutkan ke lokasi lain.

Pada Agustus lalu, Turki melancarkan kampanye militer ambisius diwilayah Suriah yang disebut Tameng Eufrat, menargetkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah dan milisi Kursi Suriah yang dianggap sebagai teroris. ”Mulai sekarang jika ada ancaman apa pun terhadap keamanan kami, baik oleh ISIS atau kelompok lain, dan jika kami mengambil langkah lain, itu akan menjadi operasi baru,” ujar PM Turki.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3369 seconds (0.1#10.140)