Salwan Momika Bakar Al-Qur'an Lagi, Kerusuhan Pecah di Malmo Swedia
loading...
A
A
A
MALMO - Salwan Momika, seorang pengungsi Irak, kembali demo dengan membakar Al-Qur'an di Malmo, Swedia, Minggu (3/9/2023). Aksinya memicu kerusuhan, yang mendorong polisi menangkap 15 orang.
Malmo merupakan kota di Swedia yang didominasi para migran dan dikenal sebagai "area Muslim".
Kerusuhan pecah setelah demo Momika disertai dengan pembakaran Al-Qur'an. Komunitas Malmo marah dan mencoba menyerang Momika untuk menghentikan pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.
“Penonton menunjukkan emosi mereka setelah penyelenggara membakar tulisan-tulisan itu,” kata polisi Swedia dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa “Suasananya penuh badai” ketika kerusuhan yang disertai kekerasan terjadi pada sore hari.
Menurut polisi, konfrontasi tersebut berakhir setelah penyelenggara demo pergi, namun sekelompok orang tetap berada di belakang.
Menurut laporan Anadolu, Senin (4/9/2023), sekitar 15 orang ditangkap terkait keurushan tersebut.
Berdasarkan pemberitaan media lokal, para penonton demo melemparkan batu ke arah Salwan Momika.
Pada akhir Juli, pengungsi Irak berusia 37 tahun itu dan seorang pria lainnya, Salwan Naja, menginjak-injak Al-Qur'an di Stockholm sebelum membakarnya, seperti yang mereka lakukan pada demonstrasi sebelumnya, sehingga menyebabkan ketegangan diplomatik antara Swedia dan negara-negara di Timur Tengah.
Pemerintah Swedia sebelumnya mengecam penodaan Al-Quran dan menekankan bahwa Konstitusi Swedia melindungi hak berkumpul dan kebebasan berekspresi.
Malmo merupakan kota di Swedia yang didominasi para migran dan dikenal sebagai "area Muslim".
Kerusuhan pecah setelah demo Momika disertai dengan pembakaran Al-Qur'an. Komunitas Malmo marah dan mencoba menyerang Momika untuk menghentikan pembakaran kitab suci umat Islam tersebut.
“Penonton menunjukkan emosi mereka setelah penyelenggara membakar tulisan-tulisan itu,” kata polisi Swedia dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa “Suasananya penuh badai” ketika kerusuhan yang disertai kekerasan terjadi pada sore hari.
Menurut polisi, konfrontasi tersebut berakhir setelah penyelenggara demo pergi, namun sekelompok orang tetap berada di belakang.
Menurut laporan Anadolu, Senin (4/9/2023), sekitar 15 orang ditangkap terkait keurushan tersebut.
Berdasarkan pemberitaan media lokal, para penonton demo melemparkan batu ke arah Salwan Momika.
Pada akhir Juli, pengungsi Irak berusia 37 tahun itu dan seorang pria lainnya, Salwan Naja, menginjak-injak Al-Qur'an di Stockholm sebelum membakarnya, seperti yang mereka lakukan pada demonstrasi sebelumnya, sehingga menyebabkan ketegangan diplomatik antara Swedia dan negara-negara di Timur Tengah.
Pemerintah Swedia sebelumnya mengecam penodaan Al-Quran dan menekankan bahwa Konstitusi Swedia melindungi hak berkumpul dan kebebasan berekspresi.