Endus Cabai Super Pedas, Wanita Cantik Ini Alami Pembengkakan Otak

Sabtu, 02 September 2023 - 14:04 WIB
loading...
Endus Cabai Super Pedas, Wanita Cantik Ini Alami Pembengkakan Otak
Thais Medeiros harus dirawat di rumah sakit selama enam bulan setelah mengalami pembengkakan otak serius karena mengendus cabai super pedas. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
BRASILIA - Seorang wanita Brasil bernama Thais Medeiros harus dirawat di rumah sakit selama enam bulan setelah mengalami pembengkakan otak serius karena mengendus cabai super pedas.

“Saya sangat merindukannya dan saya ingin putri saya pulang, tetapi saya memahami bahwa dia perlu tinggal di sana,” kata ibu pasien, Adriana Medeiros, kepada situs berita Brasil G1 seperti dilansir dari New York Post, Sabtu (2/9/2023).

Insiden aneh itu terjadi pada bulan Februari ketika gadis berusia 25 tahun tersebut membantu pacarnya memasak makan malam untuk orang tuanya di rumahnya di Anapolis, Brasil tengah.

Situasi ini menjadi lebih buruk setelah Thais mengendus cabai Goat Pepper – jenis cabai pedas yang populer di wilayah tersebut dan memiliki peringkat Scoville (rurik untuk mengukur panas cabai) antara 15.000 hingga 30.000 – dan mengoleskannya ke hidungnya.

Menurut media lain, Jam Press, Thais kemudian dilaporkan jatuh sakit karena tenggorokan gatal. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit di Anapolis, dan kemudian dipindahkan ke sebuah fasilitas di kampung halamannya di Goiania, lapor G1.



Hasil tes menunjukkan bahwa pasien tersebut menderita pembengkakan otak, yang dikenal sebagai edema, yang diyakini para ahli disebabkan oleh reaksi alergi terhadap lada.

Penyakit ini dilaporkan sangat parah sehingga Thais mengalami koma selama beberapa hari setelah mengendus cabai tersebut.

Sementara itu, ibunya, Adriana, menuturkan putrinya memiliki penyakit bawaan termasuk bronkitis dan asma.

Thai tampaknya telah sembuh setelah keluar dari rumah sakit pada tanggal 31 Juli lalu. Namun, ia harus kembali empat hari kemudian setelah mengalami demam tinggi dan urin berwarna kemerahan, lapor G1.

Dan meskipun Thais awalnya dijadwalkan untuk pulang pada 10 Agustus, dia mengalami bronkospasme – penyempitan saluran udara di paru-paru – yang membuatnya tidak bisa pulang.



Sampai saat ini belum ada tanggal pasti kapan Thais, yang tidak dapat berbicara atau berjalan setelah kejadian tersebut, akan keluar dari rumah sakit.

Dokter khawatir dia tidak dapat melanjutkan aktivitas normalnya karena masalah neurologis yang disebabkan oleh kekurangan oksigen.

Ibunya yang putus asa hanya ingin putrinya pulang.

“Anak-anak perempuan (yang lain) bertanya mengapa dia tidak pulang ke rumah, dan saya selalu memikirkannya,” ujar Adriana.

“Saat saya membuatkan makanan yang dia sukai, saya ingat momen kami bersama dan itu sangat menyakitkan,” tukasnya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1926 seconds (0.1#10.140)