Berjalan dengan Merangkak, Keluarga Ini Bikin Bingung Ilmuwan

Jum'at, 01 September 2023 - 07:41 WIB
loading...
Berjalan dengan Merangkak, Keluarga Ini Bikin Bingung Ilmuwan
Keluarga Ulas di Turki yang berjalan dengan merangkak. Aktivitas mereka telah membingungkan para ilmuwan. Foto/60 Minutes Australia
A A A
ANKARA - Beberapa anggota sebuah keluarga di Turki berjalan dengan cara yang membingungkan para ilmuwan dan menantang pemahaman dunia tentang evolusi manusia. Pasalnya mereka berjalan dengan merangkak, menggunakan telapak tangan seperti “beruang merangkak”.

Keluarga Ulas pertama kali diperkenalkan ke ranah publik melalui sebuah makalah ilmiah yang disusul dengan film dokumenter tahun 2006 di BBC berjudul “Keluarga yang Berjalan dengan Empat Kaki”.

Profesor Nicholas Humphrey, seorang psikolog evolusioner dari London School of Economics, menemukan bahwa dari 18 anak dalam keluarga ini, enam di antaranya dilahirkan dengan sifat yang belum pernah terlihat pada manusia dewasa modern. Sayangnya, satu dari enam orang tersebut telah meninggal.



“Saya tidak pernah menyangka bahwa bahkan di bawah fantasi ilmiah yang paling luar biasa sekalipun, manusia modern dapat kembali ke kondisi hewan,” kata Humphrey dalam “60 Minutes Australia.”

“Hal yang membedakan kita dari dunia hewan lainnya adalah kenyataan bahwa kita adalah spesies yang berjalan dengan dua kaki dan mengangkat kepala tinggi-tinggi di udara,” jelasnya.

“Tentu saja, ini menyangkut bahasa dan hal-hal lain juga, tapi ini sangat penting bagi perasaan kita bahwa kita berbeda dari orang lain di dunia hewan. Orang-orang ini melewati batas itu,” imbuhnya seperti dilansir dari New York Post, Kamis (31/8/2023).

Keluarga Ulas digambarkan dalam film dokumenter tersebut sebagai “mata rantai yang hilang antara manusia dan kera” – dan sebuah penelitian di Turki menunjukkan bahwa “devolusi” mungkin telah terjadi, membalikkan evolusi yang telah terjadi selama tiga juta tahun.

Namun Humphrey mengecam teori tersebut dalam dokumen BBC, dan menyebutnya sangat menghina dan tidak bertanggung jawab secara ilmiah.

Film dokumenter tersebut juga menegaskan “pentingnya keluarga yang tak terhingga bagi kita semua” dan menyatakan bahwa keluarga itu “seharusnya tidak ada”.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)