Presiden Mesir Ogah Bebaskan Mubarak Meski Divonis Bebas

Senin, 20 Maret 2017 - 07:03 WIB
Presiden Mesir Ogah Bebaskan Mubarak Meski Divonis Bebas
Presiden Mesir Ogah Bebaskan Mubarak Meski Divonis Bebas
A A A
KAIRO - Presiden Mesir, Abdel Fatah al-Sisi, menolak untuk membebaskan mantan pemimpin negara itu Hosni Mubarak dari tahanan di rumah sakit militer. Padahal, pengadilan Mesir telah membebaskannya.

Pekan lalu, jaksa penuntut umum memerintahkan pembebasan Mubarak setelah pengadilan memutuskannya tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan terhadap demonstran selama revolusi 25 Januari. Pria berusia 88 tahun itu menghabiskan sebagian besar hukumannya di sebuah rumah sakit militer di distrik kelas atas Maadi di Kairo.

Namun, menurut sumber-sumber keamanan, Mubarak tidak akan bisa meninggalkan rumah sakit tanpa persetujuan pribadi dari al-Sisi. Al-Sisi sendiri yang akan menentukan kapan dan di mana ia akan dibebaskan seperti dikutip dari New Arab, Senin (20/3/2017).

Pada hari Kamis, Mubarak dan anak-anaknya Alaa dan Gamal mengajukan gugatan terhadap menteri kehakiman dan penuntutan umum untuk mencairkan 61 juta Pounds Mesir aset mereka. Ketiganya menyatakan bahwa melanjutkan pembekuan aset mereka adalah bentuk pembangkangan hukum. Menurut situs berita milik negara, al-Ahram, pengadilan akan menggelar sidang gugatan Mubarak ini pada 23 Maret mendatang.

Sejak kejatuhannya pada tahun 2011, Mubarak diadili terhadap sejumlah kasus kriminal dengan berbagai tuduhan. Meski begitu, ia hanya menerima satu vonis akhir atas tuduhan korupsi. Menurut pengacaranya, Farid al-Deeb, Mubarak masih dicekal untuk melakukan perjalanan. Ini terkait dengan investigasi atas meningkatnya kekayaan Mubarak sejak revolusi 2011.

Ratusan pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan polisi dan pendukung Mubarak selama 18 hari pemberontakan pada 2011. Peristiwa itu adalah bagian dari aksi protes Arab Spring yang melanda wilayah tersebut.

Dipimpin oleh menteri pertahanan dan presiden saat ini Abdel Fattah al-Sisi, kudeta militer berhasil menggulingkan penerus Mubarak yang dipilih secara demokratis, Mohamed Morsi, pada tahun 2013.

Sisi, yang dipandang sebagai simpatisan Mubarak, sejak memimpin melakukan tindakan keras terhadap pembangkang, dengan ratusan orang tewas dan ribuan dilemparkan di penjara.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4949 seconds (0.1#10.140)