Kudeta Militer Guncang Gabon, Akhiri 53 Tahun Kekuasaan Keluarga Bongo
loading...
A
A
A
LIBREVILLE - Kudeta militer terjadi di Gabon, negara di Afrika Tengah. Aksi para perwira militer ini akan mengakhiri 53 tahun kekuasaan keluarga Presiden Ali Bongo.
Mengutip BBC, Rabu (30/8/2023), para perwira militer muncul di televisi nasional dengan mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan.
Mereka mengumumkan bahwa hasil pemilu hari Sabtu, di mana Presiden Ali Bongo dinyatakan sebagai pemenang, telah dibatalkan.
Komisi Pemilu mengatakan Alo Bongo hanya meraih kurang dari dua pertiga suara dalam pemilu yang menurut pihak oposisi curang.
Gabon telah berada dalam kekuasaan keluarga Bongo selama 53 tahun.
Presiden Albert-Bernard Bongo berkuasa selama 42 tahun dari 1967 hingga kematiannya pada 2009.
Albert-Bernard Bongo, yang berganti nama setelah masuk Islam menjadi El Hadj Omar Bongo Ondimba, digantikan dua presiden sementara secara berturut-turut; Didjob Divungi Di Ndinge dan Rose Francine Rogombé.
Ali Bongo, putra Omar Bongo, naik ke tampuk kekuasaan sejak 16 Oktober 2009 hingga sekarang. Dia terpilih kembali dalam pemilu Sabtu lalu, namun hari ini dikudeta oleh militer.
Sekitar 12 perwira militer yang muncul di televisi nasional mengumumkan bahwa semua institusi republik telah dibubarkan.
Salah satu perwira mengatakan di saluran televisi Gabon 24: “Kami telah memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim saat ini.”
"Hal ini disebabkan oleh pemerintahan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diprediksi yang mengakibatkan terus memburuknya kohesi sosial yang berisiko membawa negara ini ke dalam kekacauan," ujarnya.
Mengutip BBC, Rabu (30/8/2023), para perwira militer muncul di televisi nasional dengan mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan.
Mereka mengumumkan bahwa hasil pemilu hari Sabtu, di mana Presiden Ali Bongo dinyatakan sebagai pemenang, telah dibatalkan.
Komisi Pemilu mengatakan Alo Bongo hanya meraih kurang dari dua pertiga suara dalam pemilu yang menurut pihak oposisi curang.
Gabon telah berada dalam kekuasaan keluarga Bongo selama 53 tahun.
Presiden Albert-Bernard Bongo berkuasa selama 42 tahun dari 1967 hingga kematiannya pada 2009.
Albert-Bernard Bongo, yang berganti nama setelah masuk Islam menjadi El Hadj Omar Bongo Ondimba, digantikan dua presiden sementara secara berturut-turut; Didjob Divungi Di Ndinge dan Rose Francine Rogombé.
Ali Bongo, putra Omar Bongo, naik ke tampuk kekuasaan sejak 16 Oktober 2009 hingga sekarang. Dia terpilih kembali dalam pemilu Sabtu lalu, namun hari ini dikudeta oleh militer.
Sekitar 12 perwira militer yang muncul di televisi nasional mengumumkan bahwa semua institusi republik telah dibubarkan.
Salah satu perwira mengatakan di saluran televisi Gabon 24: “Kami telah memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim saat ini.”
"Hal ini disebabkan oleh pemerintahan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diprediksi yang mengakibatkan terus memburuknya kohesi sosial yang berisiko membawa negara ini ke dalam kekacauan," ujarnya.
(mas)