Ukraina Klaim Serangan Drone-nya Hantam 5 Jet Tempur dan S-300 Rusia
loading...
A
A
A
KYIV - Ukraina mengeklaim rentetan serangan drone mereka telah menghantam lima jet tempur Rusia pada malam dan pagi hari tanggal 27 Agustus 2023.
Lima jet tempur itu terdiri dari empat Su-30 dan satu MiG-29.
Selain itu, serangan tersebut juga telah merusak dua sistem peluncur rudal Pantsir dan sebuah sistem rudal S-300 Moskow.
"Hanya 3 dari [drone] yang ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia yang bocor," kata sumber kemanan di Dinas Keamanan Ukraina (SBU), seperti dikutip Kyiv Post, Senin (28/8/2023).
Sementra itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim pasukannya menembak jatuh dua drone pada Sabtu malam di wilayah Bryansk dan Kursk, yang keduanya berbatasan dengan Ukraina.
“Rezim di Kyiv melakukan upaya lebih lanjut untuk melakukan serangan teror menggunakan pesawat tak berawak bersayap tetap terhadap sasaran di Federasi Rusia pada malam hari dan pagi hari tanggal 27 Agustus,” kata kementerian itu melalui Telegram.
Para pejabat Rusia mencatat setidaknya ada 13 ledakan. Namun Kementerian Pertahanan tidak mengonfirmasi apakah rentetan serangan drone Ukraina menimbulkan korban atau kerusakan.
Gubernur wilayah Kursk, Roman Starovoit, mengunggah gambar di saluran Telegramnya yang menurutnya menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh pesawat tak berawak di sebuah blok apartemen di kota Kursk, dengan jendela-jendela pecah.
Lima jet tempur itu terdiri dari empat Su-30 dan satu MiG-29.
Selain itu, serangan tersebut juga telah merusak dua sistem peluncur rudal Pantsir dan sebuah sistem rudal S-300 Moskow.
"Hanya 3 dari [drone] yang ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia yang bocor," kata sumber kemanan di Dinas Keamanan Ukraina (SBU), seperti dikutip Kyiv Post, Senin (28/8/2023).
Sementra itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim pasukannya menembak jatuh dua drone pada Sabtu malam di wilayah Bryansk dan Kursk, yang keduanya berbatasan dengan Ukraina.
“Rezim di Kyiv melakukan upaya lebih lanjut untuk melakukan serangan teror menggunakan pesawat tak berawak bersayap tetap terhadap sasaran di Federasi Rusia pada malam hari dan pagi hari tanggal 27 Agustus,” kata kementerian itu melalui Telegram.
Para pejabat Rusia mencatat setidaknya ada 13 ledakan. Namun Kementerian Pertahanan tidak mengonfirmasi apakah rentetan serangan drone Ukraina menimbulkan korban atau kerusakan.
Gubernur wilayah Kursk, Roman Starovoit, mengunggah gambar di saluran Telegramnya yang menurutnya menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh pesawat tak berawak di sebuah blok apartemen di kota Kursk, dengan jendela-jendela pecah.
(mas)