Ukraina Serang Pangkalan Militer Rusia di Crimea
loading...
A
A
A
KIEV - Badan intelijen militer Ukraina , GUR, mengatakan serangan pesawat tak berawaknegara itutelah menghantam pangkalan militer Rusia jauh di dalam wilayah Crimea yang dianeksasi. Sementara itu, penduduk setempat melaporkan adanya korban jiwa, ledakan dan penutupan jalan.
Pada Jumat pagi, Rusia melaporkan salah satu serangan udara terkoordinasi terbesar yang pernah dilakukan Ukraina di wilayah yang dikuasai Rusia, namun mengatakan sistem pertahanan udaranya telah menjatuhkan 42 drone yang menyerang Crimea sebelum mereka dapat mencapai sasarannya.
Namun pejabat intelijen Ukraina mengatakan serangan itu menyerang Brigade Pertahanan Pesisir ke-126 Rusia yang bermarkas di Perevalnoye, sebuah kota yang berjarak lebih dari 200 km dari wilayah yang dikuasai Ukraina.
“Kami mengonfirmasi bahwa ada serangan,” kata juru bicara GUR Andriy Yusov, menurut media Ukraina Liga.Net seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (27/8/2023).
Moskow mencaplok Crimea di Ukraina pada tahun 2014 dan mendeklarasikannya sebagai wilayah Rusia. Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya mendukung serangan Ukraina terhadap sasaran militer Rusia di semenanjung Laut Hitam karena wilayah tersebut harus didemiliterisasi.
“Masyarakat – tidak hanya di daratan Ukraina tetapi juga di Crimea – perlu mengingat dan percaya bahwa kemenangan kita dan pembebasan mereka tidak lama lagi,” kata kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov tentang serangan hari Jumat.
Penduduk Perevalnoye, yang mengunggah di aplikasi pesan Telegram, melaporkan mendengar ledakan dari pangkalan militer dan menyebutkan adanya korban jiwa.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
“Dua orang tewas dalam baku tembak, satu orang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi parah. Ini informasi dari atas, dari jarak tembak,” kata seorang pengguna berjuluk Abdul Has, yang foto profilnya memperlihatkan seorang pria berseragam kamuflase.
Pengguna lain, Vlad the Local, mengatakan kira-kira satu orang tewas.
Sedangkan warga lain mempertanyakan penutupan jalan.
“Mengapa gerbang menuju kota militer ditutup?” tanya pengguna jalan Julia Julia.
Warga lain yang mengaku bernama Lis meminta warga lain untuk tidak membuka informasi.
“Warga Perevalnoye, saya sangat menyarankan - jangan tulis di sini apa yang terjadi dan bagaimana caranya,” tulis Lis. “Kami membantu mereka mengarahkan tembakan di masa depan dengan itu,” imbaunya.
Pada Jumat pagi, Rusia melaporkan salah satu serangan udara terkoordinasi terbesar yang pernah dilakukan Ukraina di wilayah yang dikuasai Rusia, namun mengatakan sistem pertahanan udaranya telah menjatuhkan 42 drone yang menyerang Crimea sebelum mereka dapat mencapai sasarannya.
Namun pejabat intelijen Ukraina mengatakan serangan itu menyerang Brigade Pertahanan Pesisir ke-126 Rusia yang bermarkas di Perevalnoye, sebuah kota yang berjarak lebih dari 200 km dari wilayah yang dikuasai Ukraina.
“Kami mengonfirmasi bahwa ada serangan,” kata juru bicara GUR Andriy Yusov, menurut media Ukraina Liga.Net seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (27/8/2023).
Moskow mencaplok Crimea di Ukraina pada tahun 2014 dan mendeklarasikannya sebagai wilayah Rusia. Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya mendukung serangan Ukraina terhadap sasaran militer Rusia di semenanjung Laut Hitam karena wilayah tersebut harus didemiliterisasi.
“Masyarakat – tidak hanya di daratan Ukraina tetapi juga di Crimea – perlu mengingat dan percaya bahwa kemenangan kita dan pembebasan mereka tidak lama lagi,” kata kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov tentang serangan hari Jumat.
Penduduk Perevalnoye, yang mengunggah di aplikasi pesan Telegram, melaporkan mendengar ledakan dari pangkalan militer dan menyebutkan adanya korban jiwa.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Baca Juga
“Dua orang tewas dalam baku tembak, satu orang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi parah. Ini informasi dari atas, dari jarak tembak,” kata seorang pengguna berjuluk Abdul Has, yang foto profilnya memperlihatkan seorang pria berseragam kamuflase.
Pengguna lain, Vlad the Local, mengatakan kira-kira satu orang tewas.
Sedangkan warga lain mempertanyakan penutupan jalan.
“Mengapa gerbang menuju kota militer ditutup?” tanya pengguna jalan Julia Julia.
Warga lain yang mengaku bernama Lis meminta warga lain untuk tidak membuka informasi.
“Warga Perevalnoye, saya sangat menyarankan - jangan tulis di sini apa yang terjadi dan bagaimana caranya,” tulis Lis. “Kami membantu mereka mengarahkan tembakan di masa depan dengan itu,” imbaunya.
(ian)