Terungkap, Intelijen Jerman Mata-matai Media Asing

Minggu, 26 Februari 2017 - 13:29 WIB
Terungkap, Intelijen Jerman Mata-matai Media Asing
Terungkap, Intelijen Jerman Mata-matai Media Asing
A A A
BERLIN - Badan intelijen Jerman, BND, dilaporkan telah memata-matai sejumlah wartawan asing di seluruh dunia. Kegiatan spionase itu dilakukan selama hampir dua dekade, begitu laporan media Jerman Der Spiegel.

Media mingguan Jerman itu mengklaim mendapatkan dokumen yang menunjukkan bahwa setidaknya 50 nomor telepon, fax, dan alamat email milik wartawan dan editor di seluruh dunia. Semua data-data tersebut berada di bawah pantauan badan intelejen federal Jerman atau BND sejak 1999, dikutip dari Washington Post, Minggu (26/2/2017).

Cakupan pengawasan itu tampaknya sangat luas. Dari angka yang tertera mencakup ponsel dari BBC, New York Times, dan wartawan Reuters di Afghanistan. Terdapat pula nomor telepon dan faksimili di kantor pusat BBC di London. Wartawan lokal di Zimbabwe, Kuwait, Lebanon dan India juga menjadi sasaran.

Arnaud Zajtman, seorang wartawan Belgia yang telah bekerja di Afrika selama 20 tahun dan namanya muncul di daftar, mengatakan kepada Der Spiegel bahwa ia tidak tahu teleponnya disadap. "Ada perasaan yang tidak enak mengetahui seseorang sedang mendengarkan Anda saat sedang berhadapan dengan sumber yang sangat sensitif," kata Zajtman.

BBC mengatakan telah meminta BND untuk menanggapi tuduhan tersebut. Namun belum menerima tanggapan.

"Misi BBC adalah untuk membawa berita dan informasi yang akurat kepada orang-orang di seluruh dunia, dan wartawan kami harus mampu beroperasi secara bebas dan aman, dengan perlindungan penuh terhadap sumber mereka. Kami menyerukan kepada semua pemerintah untuk menghormati kebebasan pers," kata juru bicara BBC.

Kelompok pers Jerman juga mengkritik laporan tersebut. "Kami telah lama takut bahwa BND memantau wartawan sebagai bagian dari penyaringan massa dari komunikasi data, setidaknya sebagai 'by-catch.' Target mata-mata yang diungkap oleh Spiegel adalah pelanggaran besar terhadap kebebasan pers," kata direktur eksekutif dari Reporters without Borders Jerman, Christian Mihr, dalam sebuah pernyataan.

BND menolak untuk mengomentari tuduhan tersebut. Pihak BND mengatakan kepada Der Spiegel permintaan tanggapan itu harusnya ditujukan kepada pemerintah Jerman atau komite yang bertanggung jawab di parlemen Jerman ketika hal menyangkut aspek operasi dan kegiatannya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5782 seconds (0.1#10.140)