Presiden Trump Ingin Senjata Nuklir AS Tak Terkalahkan

Jum'at, 24 Februari 2017 - 07:19 WIB
Presiden Trump Ingin Senjata Nuklir AS Tak Terkalahkan
Presiden Trump Ingin Senjata Nuklir AS Tak Terkalahkan
A A A
WASHINGTON - Presiden Donald John Trump mengatakan bahwa dia ingin membangun kembali persenjataan nuklir Amerika Serikat (AS). Dia bersumpah membuat kemampuan nuklir AS tidak terkalahkan atau tidak akan tertinggal dari negara lain, baik teman maupun musuh.

”Ini akan menjadi indah, mimpi bahwa tidak ada negara yang akan memiliki nuklir, tetapi jika negara akan memiliki nuklir, kita akan berada di atasnya,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Reuters, pada hari Kamis.

”Kami tidak akan pernah jatuh di belakang negara manapun, bahkan jika itu sebuah negara yang ramah,” kata Trump. ”Kami tidak akan pernah jatuh di belakang perihal kekuatan nuklir,” lanjut Trump.

Trump mengatakan bahwa Rusia telah mengerahkan rudal jelajah baru yang melanggar perjanjian pengawasan senjata tahun 1987. Dia akan membahas masalah ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin jika bertemu.

”Bagi saya itu adalah masalah besar,” ucap Trump mengacu pada pelanggaran yang dilakukan Rusia.

Trump menggambarkan perjanjian START (Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis) adalah perjanjian untuk membatasi persenjataan nuklir strategis AS dan Rusia.

Presiden Trump juga mengaku sangat marah atas uji coba rudal balistik Korea Utara. Menurutnya, menyebarkan sistem pertahanan rudal AS di Jepang dan Korea Selatan merupakan salah satu pilihan untuk melawan perilaku Pyongyang.

”Ada pembicaraan banyak lebih dari itu,” katanya. ”Kita akan lihat apa yang terjadi. Tapi itu situasi yang sangat berbahaya, dan China bisa berakhir sangat cepat menurut saya,” imbuh Trump, yang dilansir Jumat (24/2/2017).

AS saat ini sedang melaksanakan program 30 tahun untuk memodernisasi senjata nuklir yang mengalami penuaan. Program itu mencakup pesawat pengebom, rudal balistik darat dan kapal selam. Program itu diragukan bisa berhasil karena akan menelan hingga USD1 triliun, di mana AS sulit untuk membiayainya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4905 seconds (0.1#10.140)