Rusia Kerahkan Beberapa Senjata Nuklir ke Belarusia, Negara NATO Gusar
loading...
A
A
A
WARSAWA - Presiden Polandia Andrzej Duda pada hari Selasa mengonfirmasi bahwa Rusia telah memindahkan beberapa senjata nuklir jarak pendek ke Belarusia.
Gusar dengan langkah Moskow, presiden dari negara NATO itu mengatakan pengerahan senjata nuklir tersebut akan mengubah arsitektur keamanan kawasan dan seluruh aliansi militer NATO.
Baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bulan lalu bahwa Moskow telah mengirimkan beberapa senjata nuklir taktisnya ke Belarusia setelah mengumumkan rencana tersebut pada bulan Maret. AS dan NATO belum mengonfirmasi tindakan Putin tersebut.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengecam retorika Moskow sebagai langkah “berbahaya dan sembrono", namun mengatakan pada bulan Juli bahwa aliansi tidak melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia.
Senjata nuklir taktis dimaksudkan untuk digunakan di medan perang dan memiliki jangkauan pendek serta daya ledak yang rendah dibandingkan dengan hulu ledak nuklir yang jauh lebih kuat yang dipasang pada rudal jarak jauh. Rusia mengatakan akan mempertahankan kendali atas senjata yang dikirimnya ke Belarusia.
Para pejabat di Moskow dan Minsk mengatakan bahwa hulu ledak nuklir tersebut dapat dibawa oleh jet serang darat Su-25 Belarusia atau dipasang pada rudal jarak pendek Iskander.
Duda menyampaikan komentarnya pada konferensi pers bersama dengan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa yang sedang berkunjung ke Warsawa.
“Saya memberi tahu Presiden (de Sousa) tentang implementasi deklarasi Vladimir Putin bahwa senjata nuklir taktis Rusia dipindahkan ke wilayah Belarusia,” kata Duda, seperti dikutip AP, Rabu (23/8/2023).
“Memang benar, proses ini sedang berlangsung, kami melihatnya.”
Gusar dengan langkah Moskow, presiden dari negara NATO itu mengatakan pengerahan senjata nuklir tersebut akan mengubah arsitektur keamanan kawasan dan seluruh aliansi militer NATO.
Baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bulan lalu bahwa Moskow telah mengirimkan beberapa senjata nuklir taktisnya ke Belarusia setelah mengumumkan rencana tersebut pada bulan Maret. AS dan NATO belum mengonfirmasi tindakan Putin tersebut.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengecam retorika Moskow sebagai langkah “berbahaya dan sembrono", namun mengatakan pada bulan Juli bahwa aliansi tidak melihat adanya perubahan dalam postur nuklir Rusia.
Senjata nuklir taktis dimaksudkan untuk digunakan di medan perang dan memiliki jangkauan pendek serta daya ledak yang rendah dibandingkan dengan hulu ledak nuklir yang jauh lebih kuat yang dipasang pada rudal jarak jauh. Rusia mengatakan akan mempertahankan kendali atas senjata yang dikirimnya ke Belarusia.
Para pejabat di Moskow dan Minsk mengatakan bahwa hulu ledak nuklir tersebut dapat dibawa oleh jet serang darat Su-25 Belarusia atau dipasang pada rudal jarak pendek Iskander.
Duda menyampaikan komentarnya pada konferensi pers bersama dengan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa yang sedang berkunjung ke Warsawa.
“Saya memberi tahu Presiden (de Sousa) tentang implementasi deklarasi Vladimir Putin bahwa senjata nuklir taktis Rusia dipindahkan ke wilayah Belarusia,” kata Duda, seperti dikutip AP, Rabu (23/8/2023).
“Memang benar, proses ini sedang berlangsung, kami melihatnya.”