Edan, Pria China Kabur ke Korea Selatan dengan Jet Ski
loading...
A
A
A
SEOUL - Seorang pria yang diyakini sebagai aktivis hak asasi manusia China telah ditangkap di Korea Selatan (Korsel) setelah berupaya melarikan diri ke Negeri Gingseng itu dengan menggunakan jet ski.
Penjaga pantai Korsel mengatakan pria tersebut telah melakukan perjalanan sekitar 300 km melintasi Laut Kuning menggunakan teropong dan kompas, namun kemudian terjebak.
Laporan lokal menyebut pria China itu sebagai Kwon Pyong, seorang kritikus Presiden Xi Jinping , namun identitasnya belum diverifikasi.
Kedutaan Besar China di Seoul menolak berkomentar terkait hal ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan penerapan larangan keluar di bandara dan penyeberangan perbatasan resmi lainnya untuk menghalangi para aktivis meninggalkan wilayah China.
Banyak negara pro-Beijing di Asia Tenggara tidak lagi menampung pencari suaka, sehingga menambah kesulitan yang dihadapi para pembangkang yang ingin melarikan diri.
Bulan lalu, pengacara hak asasi manusia terkenal asal China, Lu Siwei, ditangkap di Laos dan dikembalikan ke negara itu sebelum ia dapat bergabung dengan istri dan anak-anaknya di Amerika Serikat (AS).
Namun sebuah jet ski melintasi perairan berombak menuju Korsel mungkin merupakan salah satu upaya pelarian paling ekstrem yang terlihat di zaman modern.
Penjaga pantai Korsel mengatakan pria tersebut, yang mengenakan jaket pelampung dan helm, sedang menarik lima barel bahan bakar dari provinsi Shandong di belakang mesin 1.800cc.
“Dia mengisi ulang bensin di perjalanan dan membuang tong-tong kosong ke laut,” jelas penjaga pantai Korsel seperti dikutip dari BBC, Rabu (23/8/2023).
Penjaga pantai Korsel menambahkan bahwa pria itu mendapat masalah di dekat terminal kapal pesiar di pelabuhan barat Incheon dan meminta bantuan.
Penjaga pantai tidak mengidentifikasi pria tersebut, namun mengatakan dia ditahan Rabu lalu karena berusaha menyelundupkan dirinya ke kota tersebut. Tidak ada kecurigaan bahwa dia bisa menjadi mata-mata.
Lee Dae-seon, dari organisasi nirlaba Dialogue China yang berbasis di Korsel, mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Selasa bahwa Kwon Pyong (35), adalah pria China yang melarikan diri itu.
Kwon telah menghabiskan waktu di penjara China karena mengkritik Presiden Xi Jinping secara terbuka.
Kemungkinan besar dia akan mengalami masalah saat meninggalkan negara tersebut melalui rute perjalanan reguler untuk mendapatkan suaka, dan kemungkinan besar akan dikenakan larangan keluar yang mencegahnya meninggalkan China secara legal.
"Meskipun cara (Kwon) memasuki Korea Selatan dengan melanggar hukum adalah salah, pengawasan terhadap otoritas China dan penganiayaan politik terhadap Kwon sejak tahun 2016 berada di balik penyeberangannya ke Korea Selatan yang membahayakan nyawanya," ucap Lee.
Dia menambahkan bahwa Kwon kini sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan permohonan status pengungsi di Korsel – yang hanya mengabulkan sedikit permohonan setiap tahunnya – atau di negara ketiga.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Penjaga pantai Korsel mengatakan pria tersebut telah melakukan perjalanan sekitar 300 km melintasi Laut Kuning menggunakan teropong dan kompas, namun kemudian terjebak.
Laporan lokal menyebut pria China itu sebagai Kwon Pyong, seorang kritikus Presiden Xi Jinping , namun identitasnya belum diverifikasi.
Kedutaan Besar China di Seoul menolak berkomentar terkait hal ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah meningkatkan penerapan larangan keluar di bandara dan penyeberangan perbatasan resmi lainnya untuk menghalangi para aktivis meninggalkan wilayah China.
Banyak negara pro-Beijing di Asia Tenggara tidak lagi menampung pencari suaka, sehingga menambah kesulitan yang dihadapi para pembangkang yang ingin melarikan diri.
Bulan lalu, pengacara hak asasi manusia terkenal asal China, Lu Siwei, ditangkap di Laos dan dikembalikan ke negara itu sebelum ia dapat bergabung dengan istri dan anak-anaknya di Amerika Serikat (AS).
Namun sebuah jet ski melintasi perairan berombak menuju Korsel mungkin merupakan salah satu upaya pelarian paling ekstrem yang terlihat di zaman modern.
Penjaga pantai Korsel mengatakan pria tersebut, yang mengenakan jaket pelampung dan helm, sedang menarik lima barel bahan bakar dari provinsi Shandong di belakang mesin 1.800cc.
“Dia mengisi ulang bensin di perjalanan dan membuang tong-tong kosong ke laut,” jelas penjaga pantai Korsel seperti dikutip dari BBC, Rabu (23/8/2023).
Penjaga pantai Korsel menambahkan bahwa pria itu mendapat masalah di dekat terminal kapal pesiar di pelabuhan barat Incheon dan meminta bantuan.
Penjaga pantai tidak mengidentifikasi pria tersebut, namun mengatakan dia ditahan Rabu lalu karena berusaha menyelundupkan dirinya ke kota tersebut. Tidak ada kecurigaan bahwa dia bisa menjadi mata-mata.
Lee Dae-seon, dari organisasi nirlaba Dialogue China yang berbasis di Korsel, mengatakan kepada kantor berita AFP pada hari Selasa bahwa Kwon Pyong (35), adalah pria China yang melarikan diri itu.
Kwon telah menghabiskan waktu di penjara China karena mengkritik Presiden Xi Jinping secara terbuka.
Kemungkinan besar dia akan mengalami masalah saat meninggalkan negara tersebut melalui rute perjalanan reguler untuk mendapatkan suaka, dan kemungkinan besar akan dikenakan larangan keluar yang mencegahnya meninggalkan China secara legal.
"Meskipun cara (Kwon) memasuki Korea Selatan dengan melanggar hukum adalah salah, pengawasan terhadap otoritas China dan penganiayaan politik terhadap Kwon sejak tahun 2016 berada di balik penyeberangannya ke Korea Selatan yang membahayakan nyawanya," ucap Lee.
Dia menambahkan bahwa Kwon kini sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan permohonan status pengungsi di Korsel – yang hanya mengabulkan sedikit permohonan setiap tahunnya – atau di negara ketiga.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)