Korea Utara Peringatkan akan Terjadinya Perang Termonuklir
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Hubungan dekat militer Amerika Serikat (AS) dengan Korea Selatan (Korsel) membawa kawasan itu lebih dekat ke perang nuklir.
Korea Utara (Korut) mengklaim hal itu pada Selasa (22/8/2023). Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola negara berpendapat latihan 11 hari AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung 'Ulchi Freedom Shield' adalah latihan untuk "perang yang sebenarnya untuk menyerang Utara," dan "karakter agresif dari latihan menjadi semakin mencolok.”
Pyongyang lebih lanjut menegaskan, “Jika selama latihan saat ini AS dan sekutunya menerapkan prinsip-prinsip yang disepakati pekan lalu di Camp David, Maryland, kemungkinan pecahnya perang termonuklir di Semenanjung Korea akan menjadi lebih realistis.”
Presiden AS Joe Biden menjamu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Camp David pada Jumat.
Dalam pernyataan bersama, ketiga pemimpin berjanji meningkatkan hubungan militer dan “membawa kerja sama keamanan trilateral kami ke tingkat yang lebih tinggi.”
Mereka juga mengutuk "jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya" dari uji coba rudal balistik Pyongyang dan menuduhnya melakukan serangan dunia maya.
Korea Utara secara tradisional menganggap latihan AS dengan Korea Selatan dan Jepang sebagai ancaman. Washington, sementara itu, mengatakan manuver itu murni bersifat defensif.
Latihan, yang dimulai pada Senin, terdiri dari lebih dari 30 latihan terpisah, menggabungkan permainan perang yang disimulasikan komputer dengan pelatihan lapangan.
Menurut Angkatan Laut AS, “Latihan tersebut akan membantu memperkuat peran aliansi (AS-Korea Selatan) sebagai kunci perdamaian dan keamanan di kawasan.”
Sementara itu, Kolonel Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan kepada wartawan bahwa, “Latihan itu bertujuan melawan ancaman yang semakin maju dari Korea Utara."
Pyongyang telah menanggapi latihan semacam itu dengan uji senjatanya sendiri, menembakkan proyektil ke Laut Jepang dan Laut Kuning.
Penjaga Pantai Jepang mengatakan pada Selasa bahwa Korea Utara telah memberi tahu tentang rencana peluncuran satelit ke luar angkasa akhir bulan ini.
Peluncuran satelit Pyongyang sebelumnya pada Mei berakhir dengan kegagalan. AS dan Korsel menuding peluncuran satelit itu sebagai kedok uji coba rudal balistik.
Korea Utara (Korut) mengklaim hal itu pada Selasa (22/8/2023). Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola negara berpendapat latihan 11 hari AS-Korea Selatan yang sedang berlangsung 'Ulchi Freedom Shield' adalah latihan untuk "perang yang sebenarnya untuk menyerang Utara," dan "karakter agresif dari latihan menjadi semakin mencolok.”
Pyongyang lebih lanjut menegaskan, “Jika selama latihan saat ini AS dan sekutunya menerapkan prinsip-prinsip yang disepakati pekan lalu di Camp David, Maryland, kemungkinan pecahnya perang termonuklir di Semenanjung Korea akan menjadi lebih realistis.”
Presiden AS Joe Biden menjamu Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Camp David pada Jumat.
Dalam pernyataan bersama, ketiga pemimpin berjanji meningkatkan hubungan militer dan “membawa kerja sama keamanan trilateral kami ke tingkat yang lebih tinggi.”
Mereka juga mengutuk "jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya" dari uji coba rudal balistik Pyongyang dan menuduhnya melakukan serangan dunia maya.
Korea Utara secara tradisional menganggap latihan AS dengan Korea Selatan dan Jepang sebagai ancaman. Washington, sementara itu, mengatakan manuver itu murni bersifat defensif.
Latihan, yang dimulai pada Senin, terdiri dari lebih dari 30 latihan terpisah, menggabungkan permainan perang yang disimulasikan komputer dengan pelatihan lapangan.
Menurut Angkatan Laut AS, “Latihan tersebut akan membantu memperkuat peran aliansi (AS-Korea Selatan) sebagai kunci perdamaian dan keamanan di kawasan.”
Sementara itu, Kolonel Lee Sung-jun, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan kepada wartawan bahwa, “Latihan itu bertujuan melawan ancaman yang semakin maju dari Korea Utara."
Pyongyang telah menanggapi latihan semacam itu dengan uji senjatanya sendiri, menembakkan proyektil ke Laut Jepang dan Laut Kuning.
Penjaga Pantai Jepang mengatakan pada Selasa bahwa Korea Utara telah memberi tahu tentang rencana peluncuran satelit ke luar angkasa akhir bulan ini.
Peluncuran satelit Pyongyang sebelumnya pada Mei berakhir dengan kegagalan. AS dan Korsel menuding peluncuran satelit itu sebagai kedok uji coba rudal balistik.
(sya)