AS Cari Alternatif Kesepakatan Biji-bijian Ukraina untuk Hindari Rusia

Kamis, 17 Agustus 2023 - 14:01 WIB
loading...
AS Cari Alternatif Kesepakatan Biji-bijian Ukraina untuk Hindari Rusia
Miniator petani berada di tumpukan biji gandum. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang dalam pembicaraan dengan Turki, Ukraina, dan pemain regional lainnya tentang meningkatkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui jalur alternatif setelah Rusia mengakhiri perjanjian.

Sebelumnya, Rusia memberikan jalur aman untuk barang-barang tersebut melalui Laut Hitam. Langkah terbaru AS dilaporkan Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (15/8/2023).

Namun, RIA Novosti melaporkan upaya tersebut sejauh ini belum membuahkan hasil yang nyata.

“Washington mendukung rencana yang bertujuan meningkatkan ekspor biji-bijian Ukraina ke pasar global menjadi 4 juta ton per bulan pada Oktober dengan menggunakan Sungai Danube,” ungkap laporan WSJ, mengutip pejabat yang mengetahui masalah tersebut.

Namun, laporan tersebut mengakui rute ini akan kurang nyaman daripada koridor Laut Hitam yang dibuat berdasarkan kesepakatan biji-bijian yang sekarang sudah tidak berlaku yang ditengahi PBB dan Turki.

Prakarsa baru dilaporkan masih mencakup pengiriman biji-bijian melalui Laut Hitam, tetapi ini akan dikirim ke pelabuhan Rumania untuk pengiriman selanjutnya ke tujuan lain.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada outlet tersebut bahwa, “Washington sedang mempertimbangkan semua opsi potensial, termasuk solusi militer untuk melindungi kapal yang menuju pelabuhan Ukraina di Danube.”



Rencana tersebut juga dilaporkan akan bergantung pada apa yang disebut “jalur solidaritas” yang diselenggarakan UE untuk mengirimkan biji-bijian keluar dari Ukraina.

Pejabat UE yang dikutip WSJ memperkirakan Kiev mungkin akan mengekspor 5 atau 5,5 juta ton biji-bijian per bulan jika “semuanya berjalan lancar.”

Namun, beberapa jalur tersebut telah diganggu sejumlah kendala, termasuk staf yang tidak memadai dan kapasitas pemrosesan, yang menyebabkan penundaan.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada WSJ bahwa upaya meningkatkan ekspor melalui Danube bertepatan dengan upaya Ankara dan PBB untuk menghidupkan kembali perjanjian biji-bijian, dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilaporkan berada di bawah tekanan untuk mencapai tujuan ini sebelum dimulainya musim panen.

Sementara itu, setelah laporan WSJ, sumber yang mengetahui masalah yang dikutip RIA Novosti mengklaim negosiasi antara Ankara dan Washington tentang alternatif kesepakatan biji-bijian sekarang sedang dalam tahap diskusi tetapi belum menghasilkan “keputusan atau rencana konkret”.

Sementara itu, sumber tersebut mencatat Turki terus bekerja menghidupkan kembali kesepakatan biji-bijian dan mempertahankan kontak dengan Rusia.

Moskow menarik diri dari kesepakatan biji-bijian bulan lalu, mengutip kegagalan Barat mencabut sanksi yang menghambat ekspor pertaniannya.

Namun, Rusia telah berulang kali mengatakan siap bergabung kembali dengan kesepakatan itu setelah semua persyaratannya terpenuhi.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)