Eks Anggota Parlemen Ukraina Untung Besar dari Penjualan Senjata

Senin, 14 Agustus 2023 - 16:45 WIB
loading...
A A A
Surat kabar itu, mengutip pejabat Ukraina yang tidak disebutkan namanya, menuduh pihak berwenang sedang menyelidiki harga perusahaan serta dugaan hubungan keuangan Pashinsky dengan para pejabat pengadaan dan perusahaan-perusahaan di luar negeri.

Outlet media menggambarkan salah satu dugaan skema Pashinsky yang melibatkan Bulgaria, produsen utama amunisi jenis Soviet yang menolak memasoknya langsung ke Ukraina.

Mantan anggota parlemen Ukraina itu dilaporkan meminta koneksi lokalnya untuk memesan dan memastikan pabrik senjata Bulgaria memprioritaskan mereka.

“Pengiriman itu secara salah terdaftar sebagai tujuan Polandia dengan bantuan perantara Andrzej Kowalczyk,” ungkap klaim NYT.

Menurut artikel itu, harga naik di setiap langkah karena para perantara melakukan pemotongan, dengan militer Ukraina yang menanggung akibatnya.

“Namun, biayanya sebagian besar ditanggung bantuan Eropa,” ungkap laporan surat kabar itu.

“Meski para pejabat Barat secara pribadi tidak senang dengan kebangkitan tokoh-tokoh bayangan seperti Pashinsky, mereka tetap diam karena takut mempermainkan narasi Rusia tentang korupsi Ukraina,” papar laporan NYT.

Mantan anggota parlemen itu membantah menegosiasikan kesepakatan semacam itu, menggambarkan dirinya sebagai "warga negara yang bertanggung jawab di negara saya".

Pada 2019, Presiden Zelensky menyebut Pashinsky sebagai "penjahat", dengan biro antikorupsi negara itu kemudian meluncurkan penyelidikan terhadap mantan anggota parlemen itu. Rumah dan kantornya digerebek pada tahun 2020.

Laporan tersebut menduga pemerintah Ukraina telah menunda kampanye anti-korupsi dan mendorong transparansi yang lebih besar untuk mengamankan aliran senjata dan amunisi yang tidak terputus ke negara tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1707 seconds (0.1#10.140)