Diancam China karena Kunjungi AS, Wapres Taiwan: Sama Sekali Tak Takut!
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Wakil Presiden (Wapres) Taiwan William Lai mengatakan negaranya sama sekali tidak takut dengan ancaman China.
Komentarnya itu sebagai respons atas ancaman China karena dia mengunjungi Amerika Serikat (AS).
Lai menyampaikan komentarnya tersebut di hadapan para pendukungnya dalam kunjungan ke AS. Dia menegaskan kembali kesediaan Taipei untuk berbicara dengan Beijing.
Kementerian Luar Negeri China mengecam keras kunjungan Lai ke AS dan melontarkan ancaman, yakni menyiapkan pembalasan. Tidak dirinci tindakan pembalasan apa yang akan dilakukan terhadap Taiwan.
Lai, yang diprediksi akan menjadi presiden Taiwan berikutnya dalam pemilu Januari tahun depan, berada di AS—tempat transit—dalam perjalanannya ke Paraguay untuk pelantikan presiden baru negara Amerika Selatan tersebut.
Paraguay adalah satu dari hanya 13 negara yang mempertahankan hubungan formal dengan Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tapi masih diklaim oleh China.
Taiwan dan AS sama-sama mengatakan transit, termasuk satu di San Francisco dalam perjalanan pulang, adalah rutin, tetapi China mengecamnya dan menyebut Lai sebagai "pembuat onar" dan separatis kemerdekaan.
Lai mengatakan kepada pendukung di New York pada hari Minggu (13/8/2023); "Jika Taiwan aman, dunia aman, jika Selat Taiwan damai, maka dunia damai."
“Betapa pun besarnya ancaman otoritarianisme terhadap Taiwan, kami sama sekali tidak akan takut atau gentar, kami akan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Senin (14/8/2023).
Komentarnya itu sebagai respons atas ancaman China karena dia mengunjungi Amerika Serikat (AS).
Lai menyampaikan komentarnya tersebut di hadapan para pendukungnya dalam kunjungan ke AS. Dia menegaskan kembali kesediaan Taipei untuk berbicara dengan Beijing.
Kementerian Luar Negeri China mengecam keras kunjungan Lai ke AS dan melontarkan ancaman, yakni menyiapkan pembalasan. Tidak dirinci tindakan pembalasan apa yang akan dilakukan terhadap Taiwan.
Lai, yang diprediksi akan menjadi presiden Taiwan berikutnya dalam pemilu Januari tahun depan, berada di AS—tempat transit—dalam perjalanannya ke Paraguay untuk pelantikan presiden baru negara Amerika Selatan tersebut.
Paraguay adalah satu dari hanya 13 negara yang mempertahankan hubungan formal dengan Taiwan, pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tapi masih diklaim oleh China.
Taiwan dan AS sama-sama mengatakan transit, termasuk satu di San Francisco dalam perjalanan pulang, adalah rutin, tetapi China mengecamnya dan menyebut Lai sebagai "pembuat onar" dan separatis kemerdekaan.
Lai mengatakan kepada pendukung di New York pada hari Minggu (13/8/2023); "Jika Taiwan aman, dunia aman, jika Selat Taiwan damai, maka dunia damai."
“Betapa pun besarnya ancaman otoritarianisme terhadap Taiwan, kami sama sekali tidak akan takut atau gentar, kami akan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan kebebasan,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Senin (14/8/2023).