Mengenal SEATO, Sejarah dan Kegagalannya

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 16:59 WIB
loading...
Mengenal SEATO, Sejarah dan Kegagalannya
SEATO. Foto/Wikipedia
A A A
JAKARTA - Sejarah mencatat bahwa sebelum bergabung dalam ASEAN, ada sebuah organisasi yang menyatukan negara-negara Asia Tenggara dalam sebuah wadah. Organisasi itu adalah SEATO atau Southeast Asia Treaty Organization, sebuah organisasi pertahanan regional layaknya NATO di Eropa dari tahun 1955 hingga 1977.

Sejarah SEATO


Disitir dari Encyclopedia Britannica, SEATO dibentuk berdasarkan Perjanjian Pertahanan Kolektif Asia Tenggara yang ditandatangani di Manila pada tanggal 8 September 1954 oleh perwakilan Australia, Prancis, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Perjanjian tersebut mulai berlaku pada tanggal 19 Februari 1955. Pakistan kemudian menarik diri pada tahun 1968, dan Prancis menangguhkan dukungan keuangan pada tahun 1975. SEATO mengadakan latihan terakhirnya pada tanggal 20 Februari 1976, dan secara resmi berakhir pada tanggal 30 Juni 1977.

SEATO dibentuk sebagai respons untuk melindungi Asia Tenggara atas ekspansi komunis, terutama yang diwujudkan melalui agresi militer di Korea dan Indochina serta melalui subversi yang didukung oleh angkatan bersenjata terorganisir di Malaysia dan Filipina.

Organisasi ini berkantor pusat di Bangkok, Thailand.

Kegagalan SEATO


Dilansir dari history.state.gov, SEATO memiliki sejumlah kelemahan. Untuk mengatasi masalah yang melekat pada gerakan gerilya dan pemberontakan lokal yang melanda wilayah Asia Tenggara pada tahun-tahun pascakolonial, perjanjian pertahanan SEATO hanya sebatas meminta konsultasi, membiarkan masing-masing negara untuk bereaksi sendiri terhadap ancaman internal. Atau dengan kata lain tidak ada intervensi terhadap gangguan internal.

Tidak seperti saudaranya di Eropa, Pakta Atlantik Utara atau NATO, SEATO tidak memiliki mekanisme independen untuk memperoleh informasi intelijen atau mengerahkan pasukan militer, sehingga potensi aksi kolektif menjadi terbatas.

Selain itu, karena hanya beranggotakan tiga negara Asia, SEATO menghadapi tuduhan sebagai bentuk baru dari kolonialisme Barat. Kesulitan linguistik dan budaya antara negara-negara anggota juga memperparah masalah, sehingga menyulitkan SEATO untuk mencapai banyak tujuannya.

Pada awal 1970-an, para anggota mulai menarik diri dari organisasi. Baik Pakistan maupun Prancis tidak mendukung intervensi AS di Vietnam, dan kedua negara tersebut menarik diri dari organisasi tersebut pada awal 1970-an. Pakistan secara resmi meninggalkan SEATO pada tahun 1973, karena organisasi tersebut gagal memberikan bantuan dalam konflik yang sedang berlangsung melawan India. Ketika Perang Vietnam berakhir pada tahun 1975, alasan utama keberadaan SEATO menghilang. Akibatnya, SEATO resmi dibubarkan pada tahun 1977.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0937 seconds (0.1#10.140)