Ukraina Puji Sistem Rudal Patriot AS dan IRIS-T Jerman Sangat Efektif Lawan Rusia
loading...
A
A
A
KYIV - Ukraina memuji sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat (AS) dan sistem pertahanan IRIS-T Jerman sangat efektif dalam menangkis serangan rudal dan drone Rusia.
"Sangat efektif dan sudah memberikan hasil yang signifikan," puji Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato Minggu malam, seperti dikutip Reuters, Senin (7/8/2023).
Pujian itu disampaikan meskipun gelombang serangan udara Moskow menghantam beberapa wilayah Ukraina selama akhir pekan.
Zelensky mengatakan Ukraina telah menghalau sebagian besar serangan Rusia selama seminggu terakhir, termasuk 65 rudal dari berbagai jenis dan 178 drone serbu, termasuk 87 Shahed.
Militer Ukraina kemudian mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan serangan udara terbaru, termasuk 30 rudal.
"Sayangnya, ada korban jiwa dan luka-luka di antara penduduk sipil. Bangunan tempat tinggal dan infrastruktur sipil lainnya mengalami kehancuran," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Serangan terbaru itu mengikuti apa yang dikatakan Zelensky sebagai serangan udara pada Sabtu malam di pusat transfusi darah di kota Kupiansk, sekitar 16 km (10 mil) dari garis depan di wilayah timur Kharkiv.
Dia menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang.
Rusia membantah dengan sengaja menargetkan warga sipil atau rumah sakit militer dalam invasi besar-besaran ke Ukraina, yang telah menewaskan ribuan orang, menumbangkan jutaan orang, dan menghancurkan kota-kota.
Di piihak Rusia, pasukannya melaporkan telah menembak jatuh pesawat tak berawak yang menuju Moskow dalam serangan ketiga dalam seminggu terakhir.
Para pejabat Rusia juga melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang dua jembatan di Crimea dengan 12 rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris.
Sementara itu, bandara Vnukovo Moskow menangguhkan penerbangan pada hari Minggu, dengan alasan yang tidak ditentukan di luar kendalinya. Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan sebuah drone telah ditembak jatuh di selatan ibu kota.
"Sangat efektif dan sudah memberikan hasil yang signifikan," puji Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato Minggu malam, seperti dikutip Reuters, Senin (7/8/2023).
Pujian itu disampaikan meskipun gelombang serangan udara Moskow menghantam beberapa wilayah Ukraina selama akhir pekan.
Zelensky mengatakan Ukraina telah menghalau sebagian besar serangan Rusia selama seminggu terakhir, termasuk 65 rudal dari berbagai jenis dan 178 drone serbu, termasuk 87 Shahed.
Militer Ukraina kemudian mengatakan bahwa Rusia telah meluncurkan serangan udara terbaru, termasuk 30 rudal.
"Sayangnya, ada korban jiwa dan luka-luka di antara penduduk sipil. Bangunan tempat tinggal dan infrastruktur sipil lainnya mengalami kehancuran," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Serangan terbaru itu mengikuti apa yang dikatakan Zelensky sebagai serangan udara pada Sabtu malam di pusat transfusi darah di kota Kupiansk, sekitar 16 km (10 mil) dari garis depan di wilayah timur Kharkiv.
Dia menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan perang.
Rusia membantah dengan sengaja menargetkan warga sipil atau rumah sakit militer dalam invasi besar-besaran ke Ukraina, yang telah menewaskan ribuan orang, menumbangkan jutaan orang, dan menghancurkan kota-kota.
Di piihak Rusia, pasukannya melaporkan telah menembak jatuh pesawat tak berawak yang menuju Moskow dalam serangan ketiga dalam seminggu terakhir.
Para pejabat Rusia juga melaporkan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang dua jembatan di Crimea dengan 12 rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris.
Sementara itu, bandara Vnukovo Moskow menangguhkan penerbangan pada hari Minggu, dengan alasan yang tidak ditentukan di luar kendalinya. Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan sebuah drone telah ditembak jatuh di selatan ibu kota.
(mas)