5 Perang Antaragama Terbesar di Dunia, Ada yang Sampai 200 Tahun

JAKARTA - Ada setidaknya lima perang antar-komunitas agama terbesar di dunia. Meski disebut sebagai perang antar-komunitas agama, namun faktor politik, ekonomi, dan sosial lebih menjadi pemicunya.

Daftar perang di bawah ini mencakup beberapa konflik besar dalam sejarah yang melibatkan unsur-unsur agama sebagai faktor kontributor, tetapi harus dipahami bahwa alasan konflik bisa lebih beragam.

5 Perang Antaragama Terbesar di Dunia

1. Perang Salib (1096-1291)

Ini adalah serangkaian ekspedisi militer Kristen yang ditujukan untuk merebut Tanah Suci (terutama Yerusalem) dari kekuasaan Muslim di Timur Tengah.

Perang Salib melibatkan banyak negara Eropa dan berlangsung selama sekitar 200 tahun atau dua abad.

2. Perang Delapan Puluh Tahun (1568-1648)

Ini adalah konflik berkepanjangan di Eropa yang melibatkan sejumlah negara, terutama Spanyol Katolik dan Belanda Protestan.

Meskipun alasan utama perang ini adalah perjuangan untuk kemerdekaan politik dan ekonomi, faktor agama juga memainkan peran penting.

3. Perang Agama Tiga Puluh Tahun (1618-1648)

Ini adalah perang melibatkan sejumlah negara di Eropa, terutama antara pihak Katolik dan Protestan.

Konflik ini bermula sebagai pertikaian komunitas agama, tetapi kemudian berkembang menjadi perang kekuasaan dan geopolitik yang lebih luas.

4. Konflik India-Pakistan (1947-Sekarang)

Konflik yang melibatkan kedua negara ini terjadi setelah perpecahan India pada tahun 1947.

Perbedaan agama menjadi salah satu faktor yang menyebabkan konflik ini, khususnya dalam konteks perpecahan antara Muslim dan Hindu.

5. Perang Bosnia (1992-1995)

Perang ini melibatkan berbagai kelompok etnis dan agama di wilayah Bosnia dan Herzegovina setelah pembubaran Yugoslavia.

Konflik ini melibatkan umat Muslim, Kristen Ortodoks, dan Katolik.

Sekadar diketahui, daftar perang dan konflik tersebut memiliki banyak aspek dan latar belakang yang rumit. Seringkali, konflik tersebut disebabkan oleh campuran sejumlah faktor, termasuk politik, ekonomi, etnisitas, dan nasionalisme, dengan agama hanya menjadi salah satu dari banyak faktor yang terlibat.