Joe Biden Serukan Junta Niger Bebaskan Presiden Bazoum

Jum'at, 04 Agustus 2023 - 01:29 WIB
loading...
Joe Biden Serukan Junta...
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan kepada junta Niger agar segera membebaskan presiden Mohamed Bazoum dan memulihkan demokrasi. Foto/Politico
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan kepada junta Niger agar segera membebaskan presiden Mohamed Bazoum dan memulihkan demokrasi. Ini adalah pernyataan pertama presiden AS sejak Bazoum digulingkan daru kekuasaan oleh pasukan pengawal presiden pekan lalu.

“Saya menyerukan agar Presiden Bazoum dan keluarganya segera dibebaskan, dan untuk mempertahankan demokrasi yang diperoleh dengan susah payah di Niger,” kata presiden AS dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, bertepatan dengan peringatan ke-63 kemerdekaan Niger.

“Pada saat kritis ini, Amerika Serikat mendukung rakyat Niger untuk menghormati kemitraan kami selama puluhan tahun yang berakar pada nilai-nilai demokrasi bersama dan dukungan untuk pemerintahan yang dipimpin sipil,” imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (4/8/2023).

Niger telah menjadi sekutu utama Barat di wilayah Sahel dalam perang melawan kelompok teroris regional, dan telah menjadi tuan rumah pasukan Prancis, AS, dan lainnya. Rusia telah berusaha untuk mengeksploitasi serentetan kudeta baru-baru ini di Sahel.

Pejabat Barat khawatir jika misi militer meninggalkan Niger, itu akan menciptakan kekosongan yang akan diisi oleh Rusia dan kelompok tentara bayaran Wagner. Kremlin sudah memiliki kehadiran yang signifikan di Mali, Republik Afrika Tengah, dan Sudan saat mendekati Burkina Faso.



Dengan tersingkirnya Bazoum, misi-misi itu – khususnya Prancis – dipandang berada di bawah ancaman karena para pemimpin kudeta telah mengobarkan sentimen anti-asing yang terkadang meluas menjadi demonstrasi kekerasan.

“Rakyat Niger memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka. Mereka telah menyatakan keinginan mereka melalui pemilihan yang bebas dan adil – dan itu harus dihormati,” ucap Biden.

Sementara itu dikutip dari VOA, pada hari Rabu, AS mengatakan telah memerintahkan personel pemerintah AS non-darurat dan anggota keluarga yang memenuhi syarat untuk meninggalkan Kedutaan Besar AS di Niamey. AS juga menaikkan peringatan perjalanannya ke Level 4 – Jangan Bepergian – untuk Niger.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah berbicara dengan Bazoum untuk membahas situasi di Niger.

Juru bicara Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang seruan bahwa AS tetap berkomitmen untuk memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis di Niger.



"Kami menegaskan kembali bahwa keselamatan dan keamanan Presiden Bazoum dan keluarganya adalah yang terpenting," kata Miller.

"Amerika Serikat berdedikasi untuk menemukan resolusi damai yang memastikan bahwa Niger tetap menjadi mitra yang kuat dalam keamanan dan pembangunan di kawasan tersebut," tukasnya.

Para pemimpin militer menempatkan Bazoum sebagai tahanan rumah pada 26 Juli dan menunjuk Jenderal Abdourahamane Tchiani, komandan pengawal presiden, sebagai pemimpin baru mereka pada Senin lalu.

Pemimpin kudeta mengatakan mereka bertindak sebagai tanggapan atas apa yang mereka gambarkan sebagai situasi keamanan yang memburuk dan kurangnya tindakan pemerintah terhadap teroris.

Kudeta itu telah dikutuk oleh negara-negara Barat, termasuk AS, yang mengatakan mendukung warga Niger, blok Afrika Barat (ECOWAS) dan Uni Afrika yang terus bekerja untuk membatalkan kudeta.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)