Giliran Inggris Salah Kirim Informasi Rahasia ke Sekutu Rusia Gara-gara Typo

Jum'at, 28 Juli 2023 - 14:34 WIB
loading...
Giliran Inggris Salah...
Pejabat Kementerian Pertahanan Inggris secara tidak sengaja mengirimkan email yang berisi informasi rahasia ke negara sekutu Rusia. Foto/ilustrasi
A A A
LONDON - Kementerian Pertahanan Inggris meluncurkan penyelidikan setelah pejabat mereka secara tidak sengaja mengirimkan email yang berisi informasi rahasia ke negara sekutu Rusia .

Dilansir dari Sky News, Jumat (28/7/2023), sejumlah email Kementerian Pertahanan Inggris yang ditujukan untuk Pentagon telah di kirim Mali karena kesalahan alamat email.

Pejabat Inggris mengirim email ke alamat yang diakhiri dengan domain ".ml" yang merujuk pada domain negara di Afrika barat itu, bukan ".mil" yang mejadi domain militer Amerika Serikat (AS).

Ini seolah mengulangi kesalahan yang sama di AS dan telah mengakibatkan jutaan email militer masuk ke Mali.



Dikatakan bahwa skala kesalahan yang terjadi di Inggris, pertama kali dilaporkan The Times, sangat kecil jika dibandingan dengan AS.

"Kami telah membuka penyelidikan setelah sejumlah kecil email secara keliru diteruskan ke domain email yang salah," kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris.

"Kami yakin mereka tidak mengandung informasi apapun yang dapat membahayakan keamanan operasional atau data teknis," sambungnya.



"Semua informasi sensitif dibagikan pada sistem yang dirancang untuk meminimalkan risiko penyesatan," ucapnya.

"Kementerian Pertahanan terus meninjau prosesnya dan saat ini sedang menjalankan program kerja untuk meningkatkan manajemen informasi, pencegahan kehilangan data, dan pengendalian informasi sensitif," tukasnya.

Mali termasuk di antara enam negara Afrika yang dijanjikan pengiriman biji-bijian gratis oleh Presiden Vladimir Putin setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dengan Ukraina.

Selain itu, Mali juga menerima bantuan signifikan dari Rusia mulai dari dukungan militer hingga dukungan diplomatik. Grup Wagner, organisasi tentara bayaran Rusia yang terkait dengan Kremlin, juga melakukan operasi di Mali.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3934 seconds (0.1#10.140)