4 Dekade Berkuasa, PM Kamboja Hun Sen Mundur

Kamis, 27 Juli 2023 - 00:38 WIB
loading...
4 Dekade Berkuasa, PM Kamboja Hun Sen Mundur
PM Kamboja Hun Sen mengundurkan diri setelah 4 dekade berkuasa. Foto/Straits Times
A A A
PHNOM PENH - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, salah satu pemimpin terlama di dunia, pada hari Rabu mengatakan ia akan mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya setelah hampir empat dekade memimpin pemerintahan garis keras.

Mantan kader Khmer Merah itu telah menjalankan pemerintahan sejak 1985, melenyapkan semua kelompok oposisi terhadap kekuasaannya, dengan partai oposisi dilarang, penantang dipaksa melarikan diri dan menahan mereka yang melakukan kebebasan berekspresi.

Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpinnya menang telak dalam pemilihan pada hari Minggu lalu tanpa keberadaan kelompok oposisi yang berarti, mengumpulkan 82 persen suara, membuka jalan bagi suksesi dinasti untuk putra sulungnya yang oleh beberapa kritikus telah dibandingkan dengan Korea Utara (Korut).

"Saya ingin meminta pengertian dari masyarakat saat saya mengumumkan bahwa saya tidak akan melanjutkan sebagai perdana menteri," kata pria berusia 70 tahun itu dalam siaran khusus di televisi pemerintah seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (27/7/2023).

Otoritas pemilu Kamboja telah mendiskualifikasi secara teknis sebelum pemilihan satu-satunya penantang serius, Partai Cahaya Lilin, dan CPP diharapkan memenangkan semua kuris kecuali lima kursi majelis rendah.

Pemerintah Kamboja memuji 84,6 persen jumlah pemilih sebagai bukti "kedewasaan demokrasi" negara itu, tetapi kekuatan Barat termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) mengutuk pemilihan itu karena tidak bebas dan tidak adil.



Parlemen Kamboja yang baru terpilih akan bersidang pada 21 Agustus mendatang dan kabinet baru akan dilantik keesokan harinya.

Hun Sen sejatinya telah menyerahkan kekuasaan kepada putranya selama satu setengah tahun, dan pria berusia 45 tahun itu memainkan peran utama dalam kampanye pemungutan suara hari Minggu lalu.

Tetapi pemimpin yang akan lengser itu telah memperjelas bahwa dia masih berniat untuk menggunakan pengaruhnya, bahkan setelah dia mundur, menepis anggapan bahwa negara dapat mengubah arah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)