Butuh 757 Tahun untuk Bersihkan Ranjau di Ukraina

Senin, 24 Juli 2023 - 22:01 WIB
loading...
Butuh 757 Tahun untuk...
Penjinak ranjau militer memeriksa area ranjau dan peluru yang tidak meledak yang tersisa setelah serangan Rusia di Wilayah Kiev, Ukraina, 21 April 2022. Foto/REUTERS/Mykola Tymchenko
A A A
KIEV - Konflik dengan Rusia mengubah Ukraina menjadi “negara dengan ranjau paling banyak” di dunia, menurut Washington Post pada Sabtu (22/7/2023).

Washington Post mengutip data dari pemerintah Ukraina dan beberapa kelompok pembersihan ranjau kemanusiaan non-pemerintah.

“Hampir sepertiga dari wilayah Ukraina telah dipengaruhi pertempuran sengit dan kemungkinan akan membutuhkan operasi pembersihan ranjau yang intens,” ungkap outlet media itu.

Laporan itu menambahkan, “Lebih dari 67.000 mil persegi (173.529 kilometer persegi) telah terkontaminasi persenjataan yang belum meledak, menurut think tank GLOBSEC yang berbasis di Slovakia. Itu lebih dari ukuran Florida dan kira-kira setara dengan Uruguay.”

“Jumlah persenjataan yang sangat banyak di Ukraina belum pernah terjadi sebelumnya dalam 30 tahun terakhir. Tidak ada yang seperti itu,” ujar Greg Crowther, direktur program di British NGO Mines Advisory Group, kepada Washington Post.

Menurut data PBB, hampir 300 warga sipil, termasuk 22 anak-anak, tewas di Ukraina dalam insiden yang terkait dengan persenjataan yang tidak meledak antara Februari 2022 dan Juli 2023, menurut laporan Post.

“Ranjau dan amunisi lain yang tidak meledak juga mengakibatkan 632 warga sipil cedera selama periode yang sama,” ungkap laporan itu.



Kedua belah pihak yang berkonflik secara aktif menggunakan ranjau dalam operasi mereka, catat outlet media tersebut.

“AS juga berkontribusi pada ranjau di wilayah Ukraina dengan memasok Kiev dengan peluru artileri 155 milimeter yang menciptakan ladang ranjau sementara, meskipun submunisi mereka secara teknis seharusnya menghancurkan diri sendiri,” papar laporan Washington Post.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
3 Anggota NATO Sangat...
3 Anggota NATO Sangat Takut jika Ukraina dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata
Peran Tersembunyi AS...
Peran Tersembunyi AS dalam Perang Ukraina Terbongkar! Berikut 4 Faktanya
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Tato Bertuliskan ‘Kafir’...
Tato Bertuliskan ‘Kafir’ Milik Menhan AS Picu Kontroversi
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Mengupas Piala Asia...
Mengupas Piala Asia U-17 2025: Ajang Pembuktian Talenta Muda!
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Rano Karno Ungkap Banyak Faktor
Hari Kedua Lebaran 2025,...
Hari Kedua Lebaran 2025, Kahiyang dan Bobby Belum Kelihatan di Rumah Jokowi
Berita Terkini
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
33 menit yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
1 jam yang lalu
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
2 jam yang lalu
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
3 jam yang lalu
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
4 jam yang lalu
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
5 jam yang lalu
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved