Tragisnya Perempuan Manipur: Diarak Telanjang, Ayah dan Saudara Dibunuh, Rumahnya Pun Dibakar
loading...
A
A
A
Dia menyalahkan pemerintah Manipur karena tidak mengendalikan kekerasan yang terjadi sejak dimulai pada 3 Mei.
"Saya sangat marah dan gelisah. Mereka secara brutal membunuh ayahnya dan saudara lelakinya dan bahkan dengannya, mereka telah melakukan tindakan memalukan ini...Saya sangat terluka," paparnya tentang nasib putrinya.
"Pemerintah Manipur tidak melakukan apa-apa. Konsultasi sekarang, tetapi saya tidak bisa berpikir tentang hal-hal yang baik, tetapi saya tidak bisa berpikir tentang hal-hal yang dilakukan oleh saya, oleh orang-orang, oleh orang-orang yang tidak bisa dilakukan," imbuh dia.
Menurut korban konflik suku kepada Indian Express, dua wanita yang diarak telanjang itu sebenarnya diserahkan kepada massa oleh polisi.
Laporan Informasi Pertama (FIR)—semacam laporan pengaduan ke polisi—diajukan 15 hari kemudian, tetapi penangkapan pertama baru dilakukan kemarin, setelah video insiden mengerikan itu menjadi viral di media sosial, memicu kemarahan besar-besaran di seluruh negeri.
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi marah dengan ulah massa yang memuakkan di Manipur tersebut. Dia berjanji bahwa mereka yang bersalah tidak akan lolos dari jerat hukum.
"Saya ingin meyakinkan bangsa, tidak ada kesalahan yang akan lolos. Tindakan akan diambil sesuai hukum. Apa yang terjadi pada gadis Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," kata PM Modi dalam sambutannya sebelum dimulainya sesi Parlemen.
"Saat saya berdiri di samping kuil demokrasi ini, hati saya dipenuhi rasa sakit dan amarah. Insiden Manipur memalukan bagi bangsa beradab mana pun. Seluruh negeri telah dipermalukan," lanjut Modi.
"Saya sangat marah dan gelisah. Mereka secara brutal membunuh ayahnya dan saudara lelakinya dan bahkan dengannya, mereka telah melakukan tindakan memalukan ini...Saya sangat terluka," paparnya tentang nasib putrinya.
"Pemerintah Manipur tidak melakukan apa-apa. Konsultasi sekarang, tetapi saya tidak bisa berpikir tentang hal-hal yang baik, tetapi saya tidak bisa berpikir tentang hal-hal yang dilakukan oleh saya, oleh orang-orang, oleh orang-orang yang tidak bisa dilakukan," imbuh dia.
Menurut korban konflik suku kepada Indian Express, dua wanita yang diarak telanjang itu sebenarnya diserahkan kepada massa oleh polisi.
Laporan Informasi Pertama (FIR)—semacam laporan pengaduan ke polisi—diajukan 15 hari kemudian, tetapi penangkapan pertama baru dilakukan kemarin, setelah video insiden mengerikan itu menjadi viral di media sosial, memicu kemarahan besar-besaran di seluruh negeri.
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi marah dengan ulah massa yang memuakkan di Manipur tersebut. Dia berjanji bahwa mereka yang bersalah tidak akan lolos dari jerat hukum.
"Saya ingin meyakinkan bangsa, tidak ada kesalahan yang akan lolos. Tindakan akan diambil sesuai hukum. Apa yang terjadi pada gadis Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan," kata PM Modi dalam sambutannya sebelum dimulainya sesi Parlemen.
"Saat saya berdiri di samping kuil demokrasi ini, hati saya dipenuhi rasa sakit dan amarah. Insiden Manipur memalukan bagi bangsa beradab mana pun. Seluruh negeri telah dipermalukan," lanjut Modi.
(mas)