Rusia Setop Partisipasi dalam Kesepakatan Biji-bijian, Keamanan Pangan Dunia Terancam
loading...
A
A
A
Amerika Serikat dan Uni Eropa gagal mencabut atau melonggarkan pembatasan sanksi, yang mengakibatkan bank ragu mengeluarkan pinjaman untuk pembelian biji-bijian Rusia.
Perusahaan asuransi menolak memberikan asuransi, dan produsen peralatan pertanian menghentikan penjualan ke Rusia dan menghentikan pasokan suku cadang dan pemeliharaan. Semuanya karena takut akan pembalasan dari Washington dan Brussel.
Pada saat yang sama, Rosselkhozbank Rusia yang berfokus pada pertanian tetap terputus dari SWIFT, mengakibatkan kesulitan dalam pembayaran internasional.
Banyak aset asing serta simpanan perusahaan Rusia yang terkait dengan transportasi makanan dan pupuk tetap diblokir.
Akhirnya, bagian dari pipa Togliatti-Odessa yang digunakan untuk mengirimkan amonia Rusia untuk digunakan dalam pupuk ke pelabuhan Laut Hitam Odessa, diledakkan penyabot Ukraina pada Juni.
Kerusakan pipa itu membatasi kemampuan Rusia mengekspor pupuk melalui jalur perdagangan tradisional.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan penyesalan atas keputusan Rusia pada Senin. Dia mengatakan Kesepakatan Gandum telah "membuat sejarah" dan mencegah krisis pangan global.
Erdogan mengatakan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan yang baru diangkat akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk membahas nasib perjanjian itu.
Dia secara pribadi berharap membahas kesepakatan itu dengan Presiden Putin setelah kembali dari tur penggalangan dana di Teluk.
Selain gagal memperhitungkan kepentingan komersial dan ekonomi Rusia, Grain Deal tidak memenuhi tujuan moral dan kemanusiaan yang digariskan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres saat melobi Moskow untuk menandatanganinya pada tahun 2022.
Perusahaan asuransi menolak memberikan asuransi, dan produsen peralatan pertanian menghentikan penjualan ke Rusia dan menghentikan pasokan suku cadang dan pemeliharaan. Semuanya karena takut akan pembalasan dari Washington dan Brussel.
Pada saat yang sama, Rosselkhozbank Rusia yang berfokus pada pertanian tetap terputus dari SWIFT, mengakibatkan kesulitan dalam pembayaran internasional.
Banyak aset asing serta simpanan perusahaan Rusia yang terkait dengan transportasi makanan dan pupuk tetap diblokir.
Akhirnya, bagian dari pipa Togliatti-Odessa yang digunakan untuk mengirimkan amonia Rusia untuk digunakan dalam pupuk ke pelabuhan Laut Hitam Odessa, diledakkan penyabot Ukraina pada Juni.
Kerusakan pipa itu membatasi kemampuan Rusia mengekspor pupuk melalui jalur perdagangan tradisional.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan penyesalan atas keputusan Rusia pada Senin. Dia mengatakan Kesepakatan Gandum telah "membuat sejarah" dan mencegah krisis pangan global.
Erdogan mengatakan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan yang baru diangkat akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk membahas nasib perjanjian itu.
Dia secara pribadi berharap membahas kesepakatan itu dengan Presiden Putin setelah kembali dari tur penggalangan dana di Teluk.
Tujuan Utama Kesepakatan Tidak Terpenuhi
Selain gagal memperhitungkan kepentingan komersial dan ekonomi Rusia, Grain Deal tidak memenuhi tujuan moral dan kemanusiaan yang digariskan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres saat melobi Moskow untuk menandatanganinya pada tahun 2022.