Bantah Baku Tembak, Hizbullah: Israel Ketakutan, Khawatir dan Gelisah
loading...
A
A
A
BEIRUT - Kelompok Hizbullah Lebanon membantah telah menyusup, menyerang dan terlibat baku tembak dengan militer Israel pada Senin petang. Menurut kelompok itu, tembakan hanya datang dari militer Zionis yang ketakutan.
Hizbullah —kelompok sekutu Iran—telah merilis pernyataan yang mengatakan tidak ada bentrokan bersenjata di sepanjang perbatasan. Menurut mereka, tentara Zionis telah menembaki ladang kosong, dan membuat seluruh insiden karena "ketakutan ekstrem" mereka atas pembalasan Hizbullah.
"Perlawanan Islam mengonfirmasi tidak ada bentrokan atau pertukaran tembakan terjadi pada akhirnya selama insiden hari ini sampai saat ini," bunyi pernyataan kelompok tersebut. (Baca: Israel dan Hizbullah Saling Serang di Perbatasan Israel-Lebanon )
"Sebaliknya, semua datang dari satu sisi, musuh Israel yang ketakutan, khawatir, dan gelisah," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip BBC, Selasa (28/7/2020).
Hizbullah mengatakan respons-nya terhadap kematian anggotanya di Suriah pasti datang dan bahwa kerusakan salah satu rumah di desa Al-Habariyah tidak akan berlalu dengan tenang.
Sebelumnya diberitakan ada ketegangan di utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon. Media Israel melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggagalkan serangan Hizbullah di dekat Gunung Dov di sepanjang perbatasan kedua negara. IDF khawatir kelompok sekutu Iran itu kemungkinan masih akan melakukan serangan terhadap militer negara Yahudi tersebut.
Masih menurut laporan media Israel, sebuah sel Hizbullah, yang berjumlah antara tiga dan lima operasi, melintasi perbatasan—yang juga dikenal sebagai Garis Biru—beberapa meter ke wilayah Israel. Aksi penyusupan itu terlacak IDF, yang kemudian menembaki mereka dengan senapan mesin dan tank.(Baca juga: Hizbullah: Meski Ada Peningkatan Ketegangan, Perang dengan Israel Kecil Terjadi )
Juru bicara IDF, Brigadir Jenderal Hidai Zilberman mengatakan sel kelompok itu melarikan diri kembali ke Lebanon tanpa menembaki tentara. Zilberman membantah laporan bahwa peluru kendali anti-tank (ATGM) ditembakkan selama insiden itu.
"Kami memiliki beberapa hari yang tegang ke depan," katanya, yang menambahkan tidak ada prajurit Zionis yang terluka.
Hizbullah —kelompok sekutu Iran—telah merilis pernyataan yang mengatakan tidak ada bentrokan bersenjata di sepanjang perbatasan. Menurut mereka, tentara Zionis telah menembaki ladang kosong, dan membuat seluruh insiden karena "ketakutan ekstrem" mereka atas pembalasan Hizbullah.
"Perlawanan Islam mengonfirmasi tidak ada bentrokan atau pertukaran tembakan terjadi pada akhirnya selama insiden hari ini sampai saat ini," bunyi pernyataan kelompok tersebut. (Baca: Israel dan Hizbullah Saling Serang di Perbatasan Israel-Lebanon )
"Sebaliknya, semua datang dari satu sisi, musuh Israel yang ketakutan, khawatir, dan gelisah," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip BBC, Selasa (28/7/2020).
Hizbullah mengatakan respons-nya terhadap kematian anggotanya di Suriah pasti datang dan bahwa kerusakan salah satu rumah di desa Al-Habariyah tidak akan berlalu dengan tenang.
Sebelumnya diberitakan ada ketegangan di utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon. Media Israel melaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggagalkan serangan Hizbullah di dekat Gunung Dov di sepanjang perbatasan kedua negara. IDF khawatir kelompok sekutu Iran itu kemungkinan masih akan melakukan serangan terhadap militer negara Yahudi tersebut.
Masih menurut laporan media Israel, sebuah sel Hizbullah, yang berjumlah antara tiga dan lima operasi, melintasi perbatasan—yang juga dikenal sebagai Garis Biru—beberapa meter ke wilayah Israel. Aksi penyusupan itu terlacak IDF, yang kemudian menembaki mereka dengan senapan mesin dan tank.(Baca juga: Hizbullah: Meski Ada Peningkatan Ketegangan, Perang dengan Israel Kecil Terjadi )
Juru bicara IDF, Brigadir Jenderal Hidai Zilberman mengatakan sel kelompok itu melarikan diri kembali ke Lebanon tanpa menembaki tentara. Zilberman membantah laporan bahwa peluru kendali anti-tank (ATGM) ditembakkan selama insiden itu.
"Kami memiliki beberapa hari yang tegang ke depan," katanya, yang menambahkan tidak ada prajurit Zionis yang terluka.
(min)