3 'Pengkhianatan' Erdogan pada Putin dalam Perang Rusia-Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan selama ini menggembar-gemborkan hubungan spesialnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Klaim kedekatannya dengan pemimpin Kremlin itu dia manfaatkan saat kampanye pemilihan presiden—yang pemilihannya dia menangkan—untuk meraup dukungan kelompok pemilih yang anti-Barat.
Ketika perang Rusia-Ukraina pecah 24 Februari 2022, Erdogan mencitrakan dirinya sebagai pemimpin netral—berseberangan dengan sekutu-sekutu NATO yang ramai-ramai mendukung Ukraina dengan memasok senjata.
Turkiye, juga tidak seperti negara-negara NATO, memilih untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Namun, selama perang Rusia-Ukraina berlangsung, kebijakan Turkiye sebenarnya pro-Kyiv termasuk produsen senjatanya pernah memasok drone Bayraktar TB2 pada awal-awal perang.
Bayraktar TB2 adalah kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone taktis yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turkiye, Baykar.
Pada awal-awal perang Rusia-Ukraina, Baykar memasok militer Kyiv dengan drone Bayraktar TB2. Drone ini bahkan pernah menjadi "bintang" dalam pemberitaan pertempuran karena perannya cukup merepotkan militer Moskow dengan menyerang tentara yang mencoba memasuki berbagai wilayah Ukraina.
Bos Baykar, Selcuk Bayraktar, adalah menantu Presiden Erdogan.
Di panggung internasional, Erdogan menggambarkan dirinya pemimpin netral dalam konflik di Ukraina dan bahkan aktif menjadi mediator perdamaian kedua pihak. Namun, di sisi lain perusahaan menantunya menyokong militer Kyiv dengan senjata mematikan.
Klaim kedekatannya dengan pemimpin Kremlin itu dia manfaatkan saat kampanye pemilihan presiden—yang pemilihannya dia menangkan—untuk meraup dukungan kelompok pemilih yang anti-Barat.
Ketika perang Rusia-Ukraina pecah 24 Februari 2022, Erdogan mencitrakan dirinya sebagai pemimpin netral—berseberangan dengan sekutu-sekutu NATO yang ramai-ramai mendukung Ukraina dengan memasok senjata.
Turkiye, juga tidak seperti negara-negara NATO, memilih untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Namun, selama perang Rusia-Ukraina berlangsung, kebijakan Turkiye sebenarnya pro-Kyiv termasuk produsen senjatanya pernah memasok drone Bayraktar TB2 pada awal-awal perang.
3 'Pengkhianatan' Erdogan pada Putin dalam Perang Rusia-Ukraina
1. Memasok drone Bayraktar TB2 ke Ukraina
Bayraktar TB2 adalah kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone taktis yang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turkiye, Baykar.
Pada awal-awal perang Rusia-Ukraina, Baykar memasok militer Kyiv dengan drone Bayraktar TB2. Drone ini bahkan pernah menjadi "bintang" dalam pemberitaan pertempuran karena perannya cukup merepotkan militer Moskow dengan menyerang tentara yang mencoba memasuki berbagai wilayah Ukraina.
Bos Baykar, Selcuk Bayraktar, adalah menantu Presiden Erdogan.
Di panggung internasional, Erdogan menggambarkan dirinya pemimpin netral dalam konflik di Ukraina dan bahkan aktif menjadi mediator perdamaian kedua pihak. Namun, di sisi lain perusahaan menantunya menyokong militer Kyiv dengan senjata mematikan.