3 'Pengkhianatan' Erdogan pada Putin dalam Perang Rusia-Ukraina
loading...
A
A
A
2. Erdogan Bebaskan Para Komandan Azov Ukraina
Pada Sabtu pekan lalu, pemerintah Erdogan membebaskan para komandan Resimen Azov Ukraina yang ditahan di bawah kesepakatan pertukaran tahanan.
Langkah itu dianggap para komentator Rusia sebagai pengkhianatan Erogan terhadap Putin.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutnya sebagai "pelanggaran" kepercayaan.
“Tidak ada yang memberi tahu Rusia tentang transfer itu,” kata Peskov merujuk pada pembebasan komandan Resimen Azov.
“Mereka seharusnya tinggal di Turkiye sampai akhir konflik," lanjut Peskov.
3. Mendukung Ukraina Gabung NATO
Pada pekan lalu, Erdogan blakblakan mendukung Ukraina bergabung dengan NATO—langkah yang sangat ditentang Presiden Rusia Vladimir Putin karena ekspansi NATO dianggap sebagai ancaman keamanan bagi Moskow.
Dukungan Erdogan itu disampaikan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam konferensi pers bersama di Instanbul.
Meski memberi dukungan kepada Kyiv untuk jadi anggota aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut, Erdogan juga mendesak Kyiv untuk kembali ke upaya perdamaian.
“Tidak ada keraguan bahwa Ukraina layak menjadi anggota NATO,” kata Erdogan.
“Perdamaian yang adil tidak akan membuat pecundang,” imbuh pemimpin Turkiye itu.