Rudal Antarbenua Hwasong-18 Korut Bisa Bawa Banyak Nuklir, Momok bagi Amerika

Jum'at, 14 Juli 2023 - 19:10 WIB
loading...
A A A
Dia menambahkan bahwa lokasi tersebut mungkin dipilih karena dekat dengan salah satu rumah besar Kim Jong-un, menjadikannya tempat yang nyaman bagi sang pemimpin.

Kim Jong-un mengawasi uji coba ICBM Hwasong dan memperingatkan AS dan Korea Selatan akan ada lebih banyak lagi kecuali mereka menghentikan manuver militer mereka termasuk membawa lebih banyak aset nuklir Amerika ke semenanjung Korea.

Korut juga mengancam akan menembak jatuh pesawat mata-mata AS, sesuatu yang terakhir kali terjadi pada tahun 1969, yang menewaskan 31 orang di dalamnya.

Joost Oliemans, pakar senjata yang ikut menulis buku "The Armed Forces of North Korea" mengatakan sebagai bagian dari strategi ini, Pyongyang tampaknya sedang mengerjakan rudal balistik berbasis silo dan rudal yang dapat membawa banyak hulu ledak. Ini dapat meningkatkan kemampuan untuk meluncurkan serangan balasan.

Korea Utara juga telah menguji tembak ICBM Hwasong-17 dalam beberapa bulan terakhir. Ini adalah roket berbahan bakar cair yang dianggap oleh para ahli senjata sebagai ICBM laik jalan terbesar di dunia dan dapat membawa muatan tiga bom nuklir.

Korea Utara telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengecilkan hulu ledaknya, yang memungkinkannya digunakan dalam berbagai sistem senjata.

Kim Jong-un telah mengunjungi fasilitas hulu ledak pada bulan Maret dan analisis tentang apa yang disampaikan kepada pemimpin dari Open Nuclear Network menunjukkan kemajuan.

Hulu ledak yang ditunjukkan oleh Korea Utara sebelum tahun 2023 memiliki diameter maksimum 600 milimeter, sementara hulu ledak nuklir Hwasan-31 yang baru, yang ditunjukkan dalam foto dari kunjungan Kim Jong-un, memiliki diameter yang lebih kecil sekitar 460 mm yang menunjukkan kemajuan dalam miniaturisasi.

Perangkat tersebut belum diuji, tetapi citra satelit dari situs yang telah digunakan Korea Utara untuk enam ledakan perangkat nuklir sebelumnya menunjukkan bahwa fasilitas tersebut telah siap selama lebih dari setahun.

Rusia dan China, yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, mengizinkan sanksi untuk menghukum rezim Kim Jong-un atas uji coba rudal balistik dalam perangkat nuklir pada 2017 tetapi telah memblokir hukuman baru terhadap Pyongyang atas rentetan uji coba rudal berkemampuan nuklirnya baru-baru ini di tengah ketegangan dengan AS yang semakin meningkat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4095 seconds (0.1#10.140)