5 Perbedaan Komunis China dan Uni Soviet pada Masanya

Kamis, 13 Juli 2023 - 14:07 WIB
loading...
5 Perbedaan Komunis China dan Uni Soviet pada Masanya
Ada 5 perbedaan antara komunis China dan Uni Soviet. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - China dan Uni Soviet (sekarang menjadi Rusia) merupakan dua negara yang menganut komunisme pada abad ke-20. Keduanya menganut ideologi tersebut, yang bertujuan menciptakan masyarakat tanpa kelas, di mana segala sesuatunya dibagi secara merata.

Meskipun menganut paham yang sama, baik China maupun Uni Soviet memiliki banyak perbedaan. Perbedaan paham keduanya dapat dilihat dari sisi sejarah, budaya, ekonomi, maupun kepemimpinan.



5 Perbedaan Komunis China dan Uni Soviet pada Masanya


1. Sejarah


China menjadi negara penganut paham komunis setelah Revolusi China pada tahun 1949 yang dipimpin oleh Mao Zedong terhadap Kuomintang (Partai Nasionalis). China terinspirasi oleh Uni Soviet yang menjadi negara komunis pertama setelah Revolusi Rusia.

China dan Soviet pada awalnya bersahabat dan bekerjasama dalam menyebarkan komunisme ke negara lain. Namun hubungan mereka mulai memburuk pada tahun 1950-an karena adanya perbedaan pandangan dan kepentingan politik.

2. Budaya


China memiliki budaya yang lebih kuno dan beragam dibandingkan dengan Uni Soviet. China juga memiliki populasi yang jauh lebih besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Oleh karena itu, komunis China mempunyai tantangan lebih besar dalam menyatukan dan mengorganisasi rakyatnya. Komunis China juga harus beradaptasi dengan tradisi lokal yang sudah ada sebelumnya, seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.

3. Ekonomi


Dalam hal ekonomi, China menerapkan sistem ekonomi komunis yang lebih fleksibel dan pragmatis daripada Uni Soviet. Soviet, yang sekarang menjadi Rusia, memiliki ekonomi yang lebih kaku dan dogmatis.

China memiliki ekonomi yang lebih terbuka terhadap perdagangan dan investasi asing. Sementara Uni Soviet lebih menerapkan sistem sentralisasi dan mengisolasi diri dari dunia luar.

4. Politik


Dalam urusan politik, hingga kini China telah berhasil mempertahankan kekuasaan Partai Komunis China (PKC). Partai tersebut dijadikan sebagai satu-satunya partai politik yang sah di negara itu.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Uni Soviet yang banyak mengalami ketegangan politik. Politik komunisme Uni Soviet menjadi cikal bakal perpecahannya yang menjadi 15 negara merdeka.

5. Kepemimpinan


China memiliki pemimpin komunis yang lebih visioner dan adaptif daripada tokoh Uni Soviet yang lebih otoriter dan konservatif. China telah dipimpin oleh sejumlah tokoh, seperti Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jian Zemin yang banyak berkontribusi bagi perkembangan China.

Sementara itu, Uni Soviet sendiri dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Joseph Stalin, Nikita Khrushchev, Leonid Brezhnev, Mikhail Gorbachev, dan Boris Yeltsin, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri bagi perkembangan Uni Soviet.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1208 seconds (0.1#10.140)