AS: Ukraina Bakal Terima Jet Tempur F-16
loading...
A
A
A
VILNIUS - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Ukraina akan menerima jet tempur F-16 dari sekutu Washington di Eropa yang kelebihan pasokan.
Hal itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Banyak negara NATO telah menawarkan untuk melatih pilot Ukraina, namun sejauh ini tidak ada yang berjanji untuk mengirim pesawat tempur secara nyata.
“Mengenai jet tempur F-16, Presiden [Joe] Biden mengambil keputusan beberapa minggu yang lalu, bekerja dalam konsultasi yang erat dengan sekutu, untuk memulai pelatihan pilot Ukraina di jet tersebut,” kata Sullivan kepada pembawa acara Good Morning America George Stephanopoulos dari Vilnius, Lithuania, tempat dia menghadiri KTT NATO, yang dilansir Kamis (13/7/2023).
“Pelatihan itu akan memakan waktu, dan kemudian akan ada transfer F-16, kemungkinan dari negara-negara Eropa yang memiliki kelebihan pasokan F-16,” imbuh Sullivan.
Jet tempur F-16 dirancang pada tahun 1970-an oleh General Dynamics, dan saat ini diproduksi terbatas oleh Lockheed Martin.
Pada hari Selasa, Denmark mengumumkan koalisi—yang akan menangani pelatihan pilot Ukraina dengan jet buatan AS—mulai bekerja Agustus. Ini akan dipimpin oleh Denmark dan Belanda, dan juga terdiri dari Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Inggris dan Swedia.
Kendati demikian, sekitar setengah dari negara yang terlibat dalam koalisi itu tidak benar-benar mengoperasikan F-16. Juga tidak satu pun dari mereka yang secara terbuka berkomitmen untuk mengirim jet tempur F-16 ke Kyiv.
Berbicara dengan Radio Svoboda milik pemerintah AS, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pelatihan itu harus dimulai sekitar Agustus atau mungkin awal September.
Hal itu disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.
Banyak negara NATO telah menawarkan untuk melatih pilot Ukraina, namun sejauh ini tidak ada yang berjanji untuk mengirim pesawat tempur secara nyata.
“Mengenai jet tempur F-16, Presiden [Joe] Biden mengambil keputusan beberapa minggu yang lalu, bekerja dalam konsultasi yang erat dengan sekutu, untuk memulai pelatihan pilot Ukraina di jet tersebut,” kata Sullivan kepada pembawa acara Good Morning America George Stephanopoulos dari Vilnius, Lithuania, tempat dia menghadiri KTT NATO, yang dilansir Kamis (13/7/2023).
“Pelatihan itu akan memakan waktu, dan kemudian akan ada transfer F-16, kemungkinan dari negara-negara Eropa yang memiliki kelebihan pasokan F-16,” imbuh Sullivan.
Jet tempur F-16 dirancang pada tahun 1970-an oleh General Dynamics, dan saat ini diproduksi terbatas oleh Lockheed Martin.
Pada hari Selasa, Denmark mengumumkan koalisi—yang akan menangani pelatihan pilot Ukraina dengan jet buatan AS—mulai bekerja Agustus. Ini akan dipimpin oleh Denmark dan Belanda, dan juga terdiri dari Belgia, Kanada, Luksemburg, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Inggris dan Swedia.
Kendati demikian, sekitar setengah dari negara yang terlibat dalam koalisi itu tidak benar-benar mengoperasikan F-16. Juga tidak satu pun dari mereka yang secara terbuka berkomitmen untuk mengirim jet tempur F-16 ke Kyiv.
Berbicara dengan Radio Svoboda milik pemerintah AS, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pelatihan itu harus dimulai sekitar Agustus atau mungkin awal September.