Sulit Dijual karena Terlarang, AS Kirim Bom Cluster ke Ukraina

Selasa, 11 Juli 2023 - 12:45 WIB
loading...
Sulit Dijual karena...
Amerika Serikat akan mengirim bom cluster ke Ukraina meski senjata ini dilarang penggunaannya oleh lebih dari 100 negara di dunia. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Bom cluster atau munisi tandan buatan Amerika Serikat (AS) sulit untuk dijual karena telah dilarang di lebih dari 100 negara, oleh karena itu Pentagon dengan senang hati akan mengirimkannya ke Ukraina untuk melawan Rusia.

Hal itu disampaikan mantan analis Pentagon yang juga pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS, Karen Kwiatkowski, kepada Sputnik, Selasa (11/7/2023).

“Kepentingan Pentagon tampaknya untuk menyingkirkan amunisi yang ditimbun, dan bom cluster ini sejujurnya sulit untuk dihilangkan demi keuntungan karena begitu banyak negara telah melarangnya,” kata Kwiatkowski.



“Dari perspektif industri militer AS, konsekuensinya adalah Pentagon dan kontraktornya akan membersihkan inventaris lama...untuk merancang dan menjual senjata baru yang lebih menguntungkan yang melayani tujuan militer serupa—untuk meneror penduduk dan memperlambat kemajuan militer," lanjut dia.

Dilihat dari perkembangan konflik dan prospek perdamaian, imbuh dia, penggunaan bom curah, seperti ranjau pada umumnya, bisa menjadi taktik medan perang yang membekukan wilayah daratan dan jalur transportasi, serta menghancurkan menghancurkan penggunaan wilayah di mana mereka ditempatkan atau digunakan.

“Penggunaan bom cluster tampaknya menjadi bagian dari tahap terakhir pertempuran darat tradisional, sebuah fase yang memfasilitasi pembentukan perbatasan baru, dan berakhirnya pertempuran aktif,” kata Kwiatkowski.

Ukraina, sementara itu, kata Kwiatkowski, sejauh ini menunjukkan catatan pengekangan dan akuntabilitas yang buruk dalam penggunaan semua sistem senjata lain yang dipasok oleh Amerika Serikat dan sekutunya dan tidak ada alasan untuk menganggap itu akan menunjukkan tanggung jawab atau perhatian lebih dalam penggunaan munisi tandan.

Kwiatkowski juga membidik standar ganda yang digunakan oleh media Barat dalam cara mereka memutarbalikkan penggunaan amunisi.

“Pada tahun 2022, media Barat berulang kali membahas bagaimana laporan penggunaan bom curah oleh Rusia di wilayah Ukraina lebih sering membunuh, melukai, dan meneror penduduk sipil,” kenang Kwiatkowski.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Momen Prabowo dan El-Sisi...
Momen Prabowo dan El-Sisi Mendadak Sambangi Akmil Mesir, Tinjau Arena Pacuan Kuda
Profil M Arif Nuryanta,...
Profil M Arif Nuryanta, Ketua PN Jaksel yang Memutus Bebas Dua Polisi Tragedi KM 50
Daftar Biaya Pajak Toyota...
Daftar Biaya Pajak Toyota Camry Berdasarkan Tahun Pembuatan
Berita Terkini
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
33 menit yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
1 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
2 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
2 jam yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
3 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
4 jam yang lalu
Infografis
China Kelabakan, Pelabuhan...
China Kelabakan, Pelabuhan Terusan Panama Dijual ke AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved