Diproduksi Massal, Militer Rusia Dapat Suntikan Rudal Hipersonik Kinzhal di Tengah Konflik
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia telah memproduksi massal rudal hipersonik Kinzhal yang diluncurkan dari udara dan sekarang diproduksi dalam yang cukup untuk memenuhi kebutuhan militer. Hal itu diungkapkan seorang eksekutif untuk konglomerat pertahanan Rostec.
Senjata itu secara luas dianggap tidak mungkin untuk dicegat, meskipun Kiev mengklaim telah menembak jatuh banyak proyektil.
“Sebelumnya, produksi kami (dipengaruhi oleh kebutuhan) untuk sepenuhnya menyelesaikan penelitian dan pengembangan, tetapi sekarang kami telah beralih ke produksi serial dengan sungguh-sungguh,” ungkap Wakil CEO perusahaan milik negara itu, Vladimir Artyakov, kepada stasiun televisi.
“Jadi, apa pun yang diminta Kementerian Pertahanan dari kami, kami melakukannya dengan kualitas dan memberikan jumlah yang diperlukan,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (11/7/2023).
Artyakov pun meyakinkan bahwa rudal Kinzhal tidak dapat dihentikan oleh sistem pertahanan udara modern, bertentangan dengan klaim Ukraina.
"Pernyataan Kiev adalah bagian dari upaya propaganda oleh musuh kita,” tegasnya.
Kinzhal adalah proyektil aerobalistik yang diluncurkan dari platform khusus, varian pencegat jet tempur MiG-31. Beberapa ahli militer percaya rudal itu mungkin berasal dari rudal balistik yang dimaksudkan untuk peluncur darat Iskander.
Pejabat di Kiev mengklaim telah mencegat sekitar selusin rudal hipersonik Kinzhal. Mereka mengatakan sistem rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS), sebagai peralatan militer yang unggul, mampu menghentikan senjata yang bergerak cepat itu.
Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov mengklaim dalam sebuah wawancara dengan The Financial Times pekan lalu bahwa pejabat militer Amerika menyebut pencapaian yang diklaim “fantastis.” Namun, seorang pejabat senior China yang berkunjung merasa ragu dan meninggalkan Kiev, sebelum mereka dapat memberikan bukti apa pun, tambah menteri tersebut.
Kiev telah menunjukkan kepada publik puing-puing dari apa yang diklaimnya sebagai rudal hipersonik Kinzhal yang ditembak jatuh. Militer Rusia menyatakan bahwa jumlah pencegatan Ukraina yang diklaim lebih tinggi daripada jumlah senjata hipersonik yang benar-benar ditembakkan selama pertempuran.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Senjata itu secara luas dianggap tidak mungkin untuk dicegat, meskipun Kiev mengklaim telah menembak jatuh banyak proyektil.
“Sebelumnya, produksi kami (dipengaruhi oleh kebutuhan) untuk sepenuhnya menyelesaikan penelitian dan pengembangan, tetapi sekarang kami telah beralih ke produksi serial dengan sungguh-sungguh,” ungkap Wakil CEO perusahaan milik negara itu, Vladimir Artyakov, kepada stasiun televisi.
“Jadi, apa pun yang diminta Kementerian Pertahanan dari kami, kami melakukannya dengan kualitas dan memberikan jumlah yang diperlukan,” imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (11/7/2023).
Artyakov pun meyakinkan bahwa rudal Kinzhal tidak dapat dihentikan oleh sistem pertahanan udara modern, bertentangan dengan klaim Ukraina.
"Pernyataan Kiev adalah bagian dari upaya propaganda oleh musuh kita,” tegasnya.
Kinzhal adalah proyektil aerobalistik yang diluncurkan dari platform khusus, varian pencegat jet tempur MiG-31. Beberapa ahli militer percaya rudal itu mungkin berasal dari rudal balistik yang dimaksudkan untuk peluncur darat Iskander.
Pejabat di Kiev mengklaim telah mencegat sekitar selusin rudal hipersonik Kinzhal. Mereka mengatakan sistem rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS), sebagai peralatan militer yang unggul, mampu menghentikan senjata yang bergerak cepat itu.
Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov mengklaim dalam sebuah wawancara dengan The Financial Times pekan lalu bahwa pejabat militer Amerika menyebut pencapaian yang diklaim “fantastis.” Namun, seorang pejabat senior China yang berkunjung merasa ragu dan meninggalkan Kiev, sebelum mereka dapat memberikan bukti apa pun, tambah menteri tersebut.
Kiev telah menunjukkan kepada publik puing-puing dari apa yang diklaimnya sebagai rudal hipersonik Kinzhal yang ditembak jatuh. Militer Rusia menyatakan bahwa jumlah pencegatan Ukraina yang diklaim lebih tinggi daripada jumlah senjata hipersonik yang benar-benar ditembakkan selama pertempuran.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)