5 Fakta Rumah Wali Kota Vincent Jeanbrun Dibakar dalam Kerusuhan Prancis

Senin, 03 Juli 2023 - 13:56 WIB
loading...
5 Fakta Rumah Wali Kota Vincent Jeanbrun Dibakar dalam Kerusuhan Prancis
Rumah Wali Kota LHaĂż-les-Roses Vincent Jeanbrun dibakar selama kerusuhan memuncak di Prancis. Foto/PerthNow
A A A
PARIS - Kerusuhan di Prancis semakin menjadi-jadi sebagai protes setelah Nahel M, remaja 17 tahun keturunan Aljazair, ditembak mati petugas polisi pada Selasa pekan lalu.

Kematian Nahel telah memunculkan kembali sentimen rasial di Prancis, di mana kelompok hak asasi manusia mencatat minoritas imigran kerapa menjadi target polisi.

Di tengah kerusuhan yang belum mereda, rumah Wali Kota L'HaĂż-les-Roses Vincent Jeanbrun jadi sasaran pembakaran massa pada Minggu dini hari. Rumahnya ditabrak mobil yang terbakar, membuat sebagaian bangunan tersebut ikut terbakar.



5 Fakta Pembakaran Rumah Vincent Jeanbrun dalam Kerusuhan Prancis

1. Rumah Dibakar, Istri Diserang Roket Kembang Api


Rumah Wali Kota Vincent Jeanbrun ditabrak mobil yang kemudian dibakar pada Minggu dini hari.

Wali Kota Jeanbrun tidak ada di rumah saat serangan terjadi, tetapi istrinya mengalami patah kaki dan seorang anaknya juga terluka.

Dalam sebuah pernyataan wali kota tersebut mengatakan para penyerang menggunakan mobil untuk menerobos gerbang rumahnya sebelum membakar kendaraan sehingga kobaran api menyebar ke rumah.

Kemudian ketika istrinya, Melanie Nowak, mencoba melarikan diri bersama anak-anaknya yang berusia lima dan tujuh tahun, mereka diserang dengan roket kembang api.

2. Dianggap Percobaan Pembunuhan


Pembakaran rumah Jeanburn telah menyebabkan keterkejutan yang meluas dan diperlakukan sebagai percobaan pembunuhan.

Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne menggambarkannya sebagai hal yang tidak dapat ditoleransi.

Para tersangka dalam insiden di L'HaĂż-les-Roses, selatan Paris, belum teridentifikasi.

Jeanbrun mengatakan dia berada di kantornya mengawasi situasi ketika serangan di rumahnya terjadi pada Minggu pukul 01.30 dini hari.

"Ini upaya pembunuhan dari kepengecutan yang tak terkatakan," kata Jeanburn. Sebuah garis telah dilewati," katanya.

"Jika prioritas saya hari ini adalah mengurus keluarga, tekad saya untuk melindungi dan melayani Republik lebih besar dari sebelumnya," imbuhnya.

Kantor kejaksaan umum telah memulai penyelidikan atas percobaan pembunuhan.

3. Puncak Kemarahan atas Kematian Nahel


Serangan terhadap rumah Wali Kota Jeanbrun terjadi pada malam kelima protes keras di seluruh Prancis atas kematian Nahel M (17) yang ditembak oleh petugas polisi dari jarak dekat saat lalu lintas berhenti.

Sekitar 45.000 polisi dikerahkan di Prancis pada Sabtu untuk mengendalikan protes dan Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada Sabtu malam lebih tenang, dengan lebih sedikit penangkapan secara keseluruhan.

4. 2.300 Penangkapan dan 800 Kebakaran


Sejak kerusuhan pecah di Prancis sejak Selasa pekan lalu, ada lebih dari 2.300 penangkapan di seluruh negeri dan lebih dari 800 kebakaran disulut oleh perusuh nyaris setiap malam.

Jeanbrun telah mendesak pemerintah Prancis sebelumnya untuk memberlakukan keadaan darurat sebagai tanggapan atas kerusuhan, yang sejauh ini ditolak oleh Presiden Emmanuel Macron.

Pemimpin Prancis itu dijadwalkan bertemu dengan pejabat tinggi nanti untuk membahas krisis ini.

5. Nenek Nahel Desak Kerusuhan Dihentikan


Nadia, nenek dari Nahel M, mendesak kerusuhan diakhiri.

"Berhenti dan jangan melakukan kerusuhan!" seru Nadia saat berbicara kepada stasiun televisi BFM via telepon.

Menurutnya, para perusuh hanya menggunakan kematian cucunya sebagai "dalih".

“Saya memberi tahu orang-orang yang membuat kerusuhan ini: Jangan pecahkan jendela, serang sekolah atau bus. Berhenti! [Ada] ibu-ibu yang naik bus, ibu-ibu yang berjalan di luar,” katanya.

Nadia mengatakan dia “lelah” dengan kerusuhan yang semakin menjadi-jadi usai kematian cucunya.

"Nahel, dia sudah mati. Putri saya hanya memiliki satu anak, dan sekarang dia [Nahel] hilang, sudah berakhir, putri saya tidak lagi memiliki kehidupan. Dan bagi saya, mereka membuat saya kehilangan putri dan cucu saya," papar Nadia.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)