Negara UE Ini Tuntut Penjelasan Ukraina Habiskan Bantuan Rp1.000 Triliun
loading...
A
A
A
BUDAPES - Hongaria akan menentang rencana Komisi Eropa untuk memberikan bantuan keuangan 50 miliar Euro atau sekitar Rp821 triliun kepada Ukraina sampai Kiev menjelaskan apa yang dilakukannya dengan bantuan 70 miliar Euro (Rp1.149 triliun) terakhir. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.
Budapes dan Brussel telah berulang kali berselisih tentang pasokan uang tunai dan senjata ke Ukraina.
Menurut angka terbaru dari Brussel, Uni Eropa (UE) telah memberi Kiev 72 miliar Euro (Rp1.182 triliun) dalam bantuan ekonomi, militer, dan kemanusiaan sejak operasi militer Rusia di Ukraina dimulai Februari lalu.
Meskipun arus keluar yang belum pernah terjadi sebelumnya menguras pundi-pundinya, Komisi Eropa mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan menawarkan pinjaman dan hibah 50 miliar Euro tambahan kepada Kiev.
"Satu hal yang jelas, kami orang Hongaria...tidak akan memberikan lebih banyak uang ke Ukraina sampai mereka mengatakan ke mana dana sebelumnya yang bernilai sekitar 70 miliar Euro telah hilang," kata Orban kepada radio Hongaria, menurut laporan Reuters, yang dinukil dari RT, Sabtu (1/7/2023).
“Dan kami merasa sangat konyol dan tidak masuk akal, bahwa kami harus menyumbangkan lebih banyak uang untuk membiayai biaya pembayaran utang dari suatu pinjaman, yang darinya kami masih belum menerima dana yang menjadi hak kami,” lanjutnya, mengacu pada pengumuman Komisi Eropa baru-baru ini bahwa biaya bunga utang luar negeri blok itu akan berlipat ganda tahun ini karena inflasi.
Komisi Eropa saat ini menolak Hongaria dan Polandia mengakses dana pemulihan pasca-coronavirus karena perbedaan ideologis dengan pemerintah konservatif mereka. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengakui tahun lalu bahwa pemotongan dana adalah salah satu dari beberapa "alat" yang dapat digunakan Brussel untuk memaksa negara-negara anggota agar bekerja sama.
Hongaria memblokir paket bantuan keuangan 18 miliar Euro untuk Ukraina tahun lalu sampai Brussel membebaskan sejumlah dana terpisah yang ditahan dari Budapes. Baru-baru ini, pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menyatakan bahwa Hongaria akan memperpanjang hak vetonya untuk satu bulan lagi atas paket senjata 500 juta Euro dari dana umum senjata Uni Eropa untuk Ukraina.
Orban dan Szijjarto berulang kali menyerukan gencatan senjata segera dan pembicaraan damai di Ukraina. Awal pekan ini, Orban menjelaskan bahwa kemenangan Ukraina di medan perang “tidak mungkin” dan tanpa gencatan senjata segera serta diakhirinya pengiriman senjata Barat, Ukraina akan kehilangan sejumlah besar kekayaan dan banyak nyawa, serta kehancuran yang tak terbayangkan akan terjadi.
Budapes dan Brussel telah berulang kali berselisih tentang pasokan uang tunai dan senjata ke Ukraina.
Menurut angka terbaru dari Brussel, Uni Eropa (UE) telah memberi Kiev 72 miliar Euro (Rp1.182 triliun) dalam bantuan ekonomi, militer, dan kemanusiaan sejak operasi militer Rusia di Ukraina dimulai Februari lalu.
Meskipun arus keluar yang belum pernah terjadi sebelumnya menguras pundi-pundinya, Komisi Eropa mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka akan menawarkan pinjaman dan hibah 50 miliar Euro tambahan kepada Kiev.
"Satu hal yang jelas, kami orang Hongaria...tidak akan memberikan lebih banyak uang ke Ukraina sampai mereka mengatakan ke mana dana sebelumnya yang bernilai sekitar 70 miliar Euro telah hilang," kata Orban kepada radio Hongaria, menurut laporan Reuters, yang dinukil dari RT, Sabtu (1/7/2023).
“Dan kami merasa sangat konyol dan tidak masuk akal, bahwa kami harus menyumbangkan lebih banyak uang untuk membiayai biaya pembayaran utang dari suatu pinjaman, yang darinya kami masih belum menerima dana yang menjadi hak kami,” lanjutnya, mengacu pada pengumuman Komisi Eropa baru-baru ini bahwa biaya bunga utang luar negeri blok itu akan berlipat ganda tahun ini karena inflasi.
Komisi Eropa saat ini menolak Hongaria dan Polandia mengakses dana pemulihan pasca-coronavirus karena perbedaan ideologis dengan pemerintah konservatif mereka. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengakui tahun lalu bahwa pemotongan dana adalah salah satu dari beberapa "alat" yang dapat digunakan Brussel untuk memaksa negara-negara anggota agar bekerja sama.
Hongaria memblokir paket bantuan keuangan 18 miliar Euro untuk Ukraina tahun lalu sampai Brussel membebaskan sejumlah dana terpisah yang ditahan dari Budapes. Baru-baru ini, pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menyatakan bahwa Hongaria akan memperpanjang hak vetonya untuk satu bulan lagi atas paket senjata 500 juta Euro dari dana umum senjata Uni Eropa untuk Ukraina.
Orban dan Szijjarto berulang kali menyerukan gencatan senjata segera dan pembicaraan damai di Ukraina. Awal pekan ini, Orban menjelaskan bahwa kemenangan Ukraina di medan perang “tidak mungkin” dan tanpa gencatan senjata segera serta diakhirinya pengiriman senjata Barat, Ukraina akan kehilangan sejumlah besar kekayaan dan banyak nyawa, serta kehancuran yang tak terbayangkan akan terjadi.
(ian)