Al-Qur'an Dibakar saat Iduladha di Swedia, Dunia Arab Marah
loading...
A
A
A
Arab Saudi
Kerajaan Arab Saudi, yang menampung sekitar 1,8 juta jemaah haji, juga mengecam pembakaran Al-Qur'an.
“Tindakan penuh kebencian dan berulang ini tidak dapat diterima dengan alasan apa pun,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi.
Mesir
Mesir, negara terpadat di dunia Arab, menyebut pembakaran Al-Qur'an sebagai "tindakan tercela yang memprovokasi perasaan umat Islam" saat mereka merayakan Iduladha.
Liga Arab
Liga Arab yang bermarkas di Kairo mencap pembakaran Al-Qur'an sebagai "serangan terhadap inti keyakinan Islam".
Kuwait
Kuwait menyerukan para pelaku “tindakan permusuhan” semacam itu untuk diadili. “Dicegah menggunakan prinsip kebebasan sebagai taktik untuk membenarkan permusuhan terhadap Islam atau agama suci apa pun," kata pemerintah Kuwait.
Dewan Kerja Sama Teluk
Pembakaran Al-Qur'an juga dikecam oleh enam anggota Dewan Kerja Sama Teluk.
Maroko
Maroko mengekspresikan kemarahan serupa, dan bahkan menarik duta besarnya untuk Stockholm.
“Tindakan ofensif dan tidak bertanggung jawab baru ini mengabaikan perasaan lebih dari satu miliar Muslim, pada waktu suci [ibadah] haji besar di Mekkah dan hari raya Iduladha yang diberkati,” kata Kerajaan Maroko.
“Menghadapi provokasi berulang ini, yang dilakukan di bawah tatapan puas dari pemerintah Swedia, Maroko memanggil kuasa usaha Swedia di Rabat dan menarik duta besarnya."
Hizbullah Lebanon
Hizbullah, kelompok terkuat kuat Lebanon yang didukung Iran, menuduh pihak berwenang Swedia "terlibat dalam kejahatan" terkait pembakaran Al-Qur'an.
"Hizbullah meminta Swedia untuk mengakhiri tindakan semacam itu daripada bersembunyi di balik kebebasan berbicara," kata kelompok tersebut.
Hizbullah mendesak otoritas agama dan negara-negara Muslim dan Arab untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memaksa Swedia dan negara-negara lain untuk mencegah terulangnya insiden semacam itu dan menghentikan penyebaran budaya ujaran kebencian.