1.000 Warga Sipil Tewas Sejak Taliban Ambil Alih Pemerintahan

Rabu, 28 Juni 2023 - 02:44 WIB
loading...
1.000 Warga Sipil Tewas...
1.000 warga sipil tewas sejak Taliban ambil alih pemerintahan. Foto/Ilustrasi
A A A
NEW YORK - PBB menyataan lebih dari 1.000 warga sipil Afghanistan telah tewas dalam pemboman dan kekerasan lainnya sejak Taliban mengambil alih pada tahun 2021.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Selasa, Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan ada 3.774 korban sipil, termasuk jumlah korban tewas dan luka-luka.

Menurut PBB, ada 1.095 kematian warga sipil di negara itu, antara pertengahan Agustus 2021 hingga Mei 2023.

Di antara yang meninggal adalah 92 wanita dan 287 anak-anak.

"Jumlah kematian telah turun tajam dibandingkan periode sebelum Taliban merebut kekuasaan—lebih dari 3.035 warga sipil tewas pada tahun 2020 saja," menurut perkiraan PBB seperti dikutip dari DW, Rabu (28/6/2023).



Laporan PBB yang baru mencatat bahwa mayoritas kematian disebabkan oleh alat peledak rakitan di daerah berpenduduk, termasuk tempat ibadah, sekolah dan pasar.

Meskipun jumlah serangan bunuh diri telah menurun sejak Taliban berkuasa, laporan PBB menyatakan keprihatinan atas serangan yang mematikan.

Tantangan keamanan tetap tinggi juga karena ancaman yang konsisten dari apa yang disebut kelompok militan "Negara Islam". UNAMA mengatakan kelompok itu bertanggung jawab atas sebagian besar serangan di Afghanistan.

Laporan itu menambahkan bahwa kekerasan itu terjadi ketika Afghanistan dicengkeram oleh krisis ekonomi dan keuangan nasional.

Laporan itu juga mengatakan penurunan tajam dalam pendanaan donor sejak pengambilalihan Taliban mempersulit para korban untuk mengakses dukungan medis, keuangan dan psikologis.

Menanggapi laporan PBB, Kementerian Luar Negeri yang dipimpin Taliban mengatakan bahwa keamanan telah dipastikan di seluruh negeri dan bahwa mereka menganggap keamanan tempat ibadah sebagai prioritas.



Kelompok tersebut menambahkan bahwa mereka telah melakukan beberapa serangan terhadap sel-sel ISIS dan berfokus untuk memastikan "tindakan tepat waktu untuk mencabut tempat berlindung para teroris."

Badan PBB meminta pemerintah Taliban bertanggung jawab atas keselamatan rakyat.

Taliban merebut kendali Afghanistan pada Agustus 2021 sementara pasukan NATO dalam minggu-minggu terakhir penarikan diri dari negara itu setelah dua dekade perang.

Kepemimpinan Taliban menyatakan bahwa mereka mengambil alih ketika Afghanistan berada di ambang kehancuran dan bahwa mereka berhasil menyelamatkan negara dan pemerintah dari krisis.

Terlepas dari janji awal pemerintahan yang moderat, Taliban menegakkan aturan keras setelah mengambil kendali. Anak perempuan tidak lagi diizinkan untuk belajar setelah kelas enam, dan perempuan Afghanistan dilarang dari kehidupan publik dan sebagian besar pekerjaan.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perang Gaza dan Ukraina...
Perang Gaza dan Ukraina Bukti PBB Gagal Jalankan Fungsinya, Masihkah Berharap pada PBB?
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Kenapa Bendera Timnas...
Kenapa Bendera Timnas Afghanistan Tidak Diganti Bendera Taliban di Event Internasional?
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Taiwan Lawan Tekanan...
Taiwan Lawan Tekanan China di PBB, Tegaskan Status sebagai Negara Berdaulat
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Putin Usul PBB Memerintah...
Putin Usul PBB Memerintah Sementara Ukraina, Ini Tujuan Pentingnya
Pakistan Tutup Wilayah...
Pakistan Tutup Wilayah Udara untuk Maskapai India, Beri Peringatan Tentang Perjanjian Pembagian Air
Biodata 3 Istri Emir...
Biodata 3 Istri Emir Qatar Sheikh Tamim, Dikenal Anggun dan Berpengaruh
Rekomendasi
AMSI: Kolaborasi Jadi...
AMSI: Kolaborasi Jadi Kunci Masa Depan Media Digital
Karangan Bunga Penuhi...
Karangan Bunga Penuhi Rumah Duka, Iringi Kepergian Ricky Siahaan
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
Berita Terkini
Hamas Usulkan Gencatan...
Hamas Usulkan Gencatan Senjata 5 Tahun dan Pertukaran Tahanan untuk Akhiri Perang Gaza
5 jam yang lalu
Rusia Gelar Serangan...
Rusia Gelar Serangan Udara Besar-besaran di Seluruh Ukraina
8 jam yang lalu
Hamas Kecam Pernyataan...
Hamas Kecam Pernyataan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas soal Tawanan Gaza
8 jam yang lalu
Presiden Otoritas Palestina...
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas Sebut Hamas Anak-anak Jalang
9 jam yang lalu
Rusia Tak Menuntut Pemecatan...
Rusia Tak Menuntut Pemecatan Zelensky, Apa Alasannya?
10 jam yang lalu
Polisi Kashmir Ungkap...
Polisi Kashmir Ungkap Para Tersangka Serangan Pahalgam
11 jam yang lalu
Infografis
26 Warga Palestina Tewas...
26 Warga Palestina Tewas Saat Jet-jet Tempur Israel Bom Rafah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved