5 Kebijakan Kota Akashi di Jepang Tingkatkan Angka Kelahiran, Nomor 3 Memahami Budaya Orang Timur

Selasa, 27 Juni 2023 - 11:14 WIB
loading...
A A A
Di tingkat nasional, para pejabat telah berbicara tentang parahnya situasi populasi Jepang yang menua dan menyusut — dan mengajukan rencana mereka sebagai kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.

"Masa hingga awal 2030-an, ketika populasi anak muda diperkirakan menurun tajam, adalah kesempatan terakhir untuk membalikkan tren penurunan angka kelahiran," kata Perdana Menteri Kishida pada 1 Juni.

Pemerintahnya berencana menggandakan pengeluaran perawatan anak pada awal 2030-an, termasuk subsidi yang lebih besar untuk keluarga dengan anak-anak, lebih banyak dukungan untuk pendidikan tinggi dan perawatan medis untuk anak-anak penyandang disabilitas.

Namun Kishida belum mengatakan dari mana uang itu akan didapat untuk membayar itu semua. Dia telah berjanji dia tidak akan menambah beban pembayar pajak untuk mendanainya. Dia telah menyarankan pemerintah bisa menutupi kekurangan dalam pendanaan dengan menerbitkan obligasi. Rincian pendanaan diperkirakan tidak akan selesai hingga akhir tahun, menurut laporan berita.

Salah satu rekomendasi utamanya: memberikan pendidikan sekolah menengah dan perguruan tinggi gratis, yang menurut 65% orang tua yang disurvei oleh kelompok Amano akan memotivasi mereka untuk memiliki lebih banyak anak.

“Kami sudah lelah menyampaikan hal ini kepada pemerintah," kata Amano. "Mereka tidak pernah secara serius mempertimbangkan apa yang benar-benar berhasil untuk mengatasi angka kelahiran yang rendah."
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1674 seconds (0.1#10.140)