Erdogan Minta Sekjen NATO Desak Swedia Hentikan Aksi Protes Kurdi
loading...
A
A
A
ANKARA - Swedia harus menghentikan protes oleh para pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Stockholm. Hal itu harus dilakukan Swedia untuk mendapatkan lampu hijau dari Turki soal keinginan gabung NATO.
Hal itu diungkapkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kepada Sekretaris Jenderal NATO. Erdogan mengatakan kepada Stoltenberg melalui panggilan telepon pada Minggu (25/6/2023), bahwa Turki memiliki sikap konstruktif.
“Tetapi perubahan undang-undang "terorisme" Swedia untuk memenuhi tuntutan dari Ankara “tidak berarti", sementara pendukung PKK terus mengadakan protes di negara itu,” kata pernyataan Kantor Kepresidenan Turki, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Turki keberatan dengan tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer Barat, dengan alasan masalah keamanan. Tetapi, anggota blok dan ketua NATO telah menyatakan harapan bahwa Turki akan menjadi anggota pada pertemuan puncak pertengahan Juli di Vilnius.
Finlandia bergabung dengan NATO pada bulan April tetapi Turki terus memblokir keanggotaan Swedia. Pekan lalu, Erdogan mengatakan, seharusnya tidak mengharapkan lampu hijau dari Ankara di KTT Vilnius kecuali jika itu mencegah protes "anti-Turki".
Ankara mengatakan Swedia menampung anggota kelompok "teroris" di negara itu, khususnya PKK, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Swedia baru-baru ini memperkenalkan undang-undang baru untuk mempersulit pendanaan atau mendukung "kelompok teroris", yang menurut Ankara tidak cukup meyakinkan.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom pada pertengahan pekan lalu mengatakan, parlemen Turki harus mulai meratifikasi tawaran Swedia. Sebab, Stockholm telah memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan dengan Ankara.
Swedia dan Finlandia sama-sama membalikkan dekade non-blok militer tahun lalu dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Hal itu diungkapkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kepada Sekretaris Jenderal NATO. Erdogan mengatakan kepada Stoltenberg melalui panggilan telepon pada Minggu (25/6/2023), bahwa Turki memiliki sikap konstruktif.
“Tetapi perubahan undang-undang "terorisme" Swedia untuk memenuhi tuntutan dari Ankara “tidak berarti", sementara pendukung PKK terus mengadakan protes di negara itu,” kata pernyataan Kantor Kepresidenan Turki, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Turki keberatan dengan tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer Barat, dengan alasan masalah keamanan. Tetapi, anggota blok dan ketua NATO telah menyatakan harapan bahwa Turki akan menjadi anggota pada pertemuan puncak pertengahan Juli di Vilnius.
Finlandia bergabung dengan NATO pada bulan April tetapi Turki terus memblokir keanggotaan Swedia. Pekan lalu, Erdogan mengatakan, seharusnya tidak mengharapkan lampu hijau dari Ankara di KTT Vilnius kecuali jika itu mencegah protes "anti-Turki".
Ankara mengatakan Swedia menampung anggota kelompok "teroris" di negara itu, khususnya PKK, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Swedia baru-baru ini memperkenalkan undang-undang baru untuk mempersulit pendanaan atau mendukung "kelompok teroris", yang menurut Ankara tidak cukup meyakinkan.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom pada pertengahan pekan lalu mengatakan, parlemen Turki harus mulai meratifikasi tawaran Swedia. Sebab, Stockholm telah memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan dengan Ankara.
Swedia dan Finlandia sama-sama membalikkan dekade non-blok militer tahun lalu dan mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina.
(esn)