Penjelajah: Penyelaman Kapal Selam Wisata Titanic Adalah Misi Bunuh Diri!

Kamis, 22 Juni 2023 - 06:57 WIB
loading...
Penjelajah: Penyelaman Kapal Selam Wisata Titanic Adalah Misi Bunuh Diri!
Kapal selam Titan yang hilang kontak saat misi menjelajahi bangkai kapal Titanic. Penjelajah ternama menyebut misi kapal selam wisata itu sebagai misi bunuh diri. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Penjelajah ternama, Arthur Loibl, mengatakan perjalanan kapal selam Titan untuk menjelajahi bangkai kapal Titanic adalah misi bunuh diri.

Kapal selam mini Titan hilang kontak sejak hari Minggu. Kapal itu berisi lima awak; CEO OceanGate Expeditions Stockton Rush, miliarder Inggris Hamish Harding, penyelam Prancis Paul Henry Nargeolet, pengusaha terkemuka Pakistan Shahzada Dawood dan putranya; Suleman.

Arthur Loibl (60) merupakan penjelajah yang memberanikan diri terjun ke reruntuhan bangkai kapal Titanic dengan kapal selam yang sama yang saat ini sedang dicari.

Dia memulai penjelahan yang berani pada tahun 2021 bersama pakar Titanic, Paul—Henry Nargeolet, dan CEO OceanGate Stockton Rush— keduanya juga pernah terjebak di kapal selam Titan yang telah hilang kontak.



Dia membayar hampir £90.000 untuk perjalanan saat itu—tetapi bahkan sebelum kapal selam mulai turun, tim mengalami masalah.

Loibl mengatakan kapal selam pertama tidak berfungsi sebelum kapal mereka akhirnya masuk ke air lima jam lebih lambat dari yang dijadwalkan karena masalah listrik.

Tapi tepat sebelum diluncurkan, dia menceritakan bagaimana braket tabung stabilisasi—dirancang untuk menyeimbangkan kapal selam dan disambungkan kembali dengan ikatan zip.

Dia mengatakan kepada media Jerman, Bild: "Itu adalah misi bunuh diri saat itu."

Loibl mengatakan dia dan tim dipaksa duduk bersila di kapal selam sempit selama sepuluh jam.

Dia mengatakan bahwa dirinya saat itu mengharapkan keajaiban bagi anggota kru yang terjebak di kapal selam yang tertimpa bencana.

Petualang asal Jerman itu menambahkan: “Pasti ada neraka di bawah sana. Hanya ada ruang 2,5 meter (8 kaki), empat derajat, tidak ada kursi."

“Saya merasa tidak enak, saya gugup, perut saya terasa tenggelam. Saya sangat beruntung saat itu," paparnya, yang dilansir Kamis (22/6/2023).

Loibl mengatakan penyelaman untuk menjelajahi bangkai kapal Titanic adalah ekspedisi paling ekstrem yang pernah dia lakukan, setelah mengunjungi Kutub Utara dan Kutub Selatan dan terbang di atas Rusia dengan jet tempur.

Para tamu dan jurnalis yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melakukan perjalanan menceritakan tentang kegagalan radio, lampu yang berkedip—kedip, dan berada di bawah kekuasaan arus laut dalam.

Seorang warga Inggris yang mendaftar untuk menyelam di kapal selam Titan yang hilang menarik diri--mempertanyakan apakah perusahaan yang menjalankannya "memotong terlalu banyak".

Pencari sensasi, Chris Brown (61), membayar deposit untuk misi menjelajahi bangkai kapal Titanic bersama dengan rekannya; Hamish Harding (58)—yang sekarang berada di kapal selam yang hilang.

Tapi dia menemukan kontrolnya berdasarkan pengontrol gaya permainan komputer.

Chris keluar setelah khawatir dengan kualitas teknologi dan material yang digunakan oleh OceanGate Expeditions.

Sementara itu, reporter Martin Phillips menceritakan tentang perjalanan berbahaya yang dia alami saat melakukan perjalanan kepada The Sun pada tahun 2001.

Dia ingat bagaimana mereka diberi tahu bahwa hal terkecil yang serba salah dapat membuat mereka terbelah dua oleh semburan air yang kuat atau dihancurkan di bawah beban Samudra Atlantik.

"Saya ingat dengan jelas bagaimana rasa gentar dan klaustrofobia berjuang dengan rasa kegembiraan yang meningkat saat palka dibanting hingga tertutup dan kami terombang-ambing dengan mual di permukaan menunggu untuk turun ke kedalaman yang sedalam tinta di bawah," kata Martin.

Dia ditemani oleh pembaca The Sun, Peter Bailey, yang memenangkan kompetisi untuk melakukan ekspedisi.

Peter, kini berusia 59 tahun, asal Matlock, Derbys, berdoa agar awak kapal selam wisata Titan ditemukan dengan selamat dan sehat.

Sebelumnya dia berkata: “Itu tidak tahan untuk dipikirkan. Saya ingat perjalanan saya dengan Martin dengan sangat jelas."

“Kami menyadari bahayanya, bahwa kapal selam bisa meledak dan menguap begitu saja, atau kami bisa terjebak," paparnya.

“Dalam kasus kami, ada cara untuk mengeluarkan bagian dari kapal selam dan mengapung ke permukaan, tetapi saya rasa tidak demikian halnya dengan kapal selam ini," ujarnya.

Seorang penulis di The Simpsons telah mengungkapkan ketakutan dan kecemasan keamanan masa lalu yang dialami oleh para pelancong dalam perjalanan kapal selam mini untuk melihat bangkai kapal Titanic.

Mike Reiss, yang mengerjakan animasi televisi klasik AS juga melakukan perjalanan tahun lalu dengan kapal selam Titan dan mengatakan kegagalan komunikasi adalah hal biasa.

"Saya telah melakukan tiga penyelaman berbeda dengan perusahaan ini, satu pada [misi penjelajahan] Titanic dan dua lainnya dan Anda hampir selalu kehilangan komunikasi—dan Anda bergantung pada cuaca," katanya.

Kapal dikendalikan oleh apa yang disamakan penumpang dengan "pengontrol Xbox"—tetapi sebenarnya adalah remote control genggam yang dibuat oleh perusahaan komputer Logitch.

Penumpang menggambarkan bagaimana pilot menyerupai pemain komputer saat mereka menggunakan bantalan genggam untuk menggerakkan kapal selam ke depan, belakang, dan ke atas dan ke bawah.

Itu terjadi ketika anggota kru yang terperangkap di kapal selam Titan yang hilang dikhawatirkan memiliki sisa oksigen kurang dari 24 jam.

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal yang tertimpa bencana setelah suara benturan terdeteksi di bawah air— meningkatkan harapan akan keajaiban.

Seorang sahabat dari miliarder Inggris Hamish Harding, yang berada di kapal selam Titan, mengatakan membenturkan adalah taktik yang akan digunakan temannya jika terdampar di kedalaman Atlantik.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1852 seconds (0.1#10.140)