Para Dukun Gelar Ritual Dukung Kemenangan Militer Rusia, Ini Ramalannya

Kamis, 22 Juni 2023 - 06:15 WIB
loading...
Para Dukun Gelar Ritual...
Para dukun menunggu matahari terbit selama ritual perdukunan agung di Republik Tuva Rusia. Foto/Sputnik/Alexandr Kryazhev
A A A
MOSKOW - Para dukun Rusia meminta roh-roh halus untuk kemenangan dalam konflik di Ukraina. Mereka juga meminta kesehatan yang baik untuk pasukan Rusia.

Permintaan itu sebagai bagian dari ritual besar yang berlangsung di Republik Tuva di selatan Siberia.

“Semua orang dipersilakan menghadiri upacara yang diadakan di daerah Mongun-Bulak di republik itu pada Rabu pagi (21/6/2023),” ungkap organisasi dukun lokal Adyg Eeren kepada kantor berita TASS.

“Ritual serupa juga dilakukan di bagian lain negara itu,” papar organisasi itu.

“Hari titik balik matahari musim panas dipilih untuk acara tersebut karena ini adalah waktu yang sangat kuat yang dianggap menguntungkan untuk mendapatkan dukungan dari roh dan leluhur untuk akhir musim panas yang sukses," papar organisasi tersebut.

Menurut Adyg Eeren, “Para dukun meminta kesejahteraan seluruh umat manusia, untuk kemenangan tentara kita dalam operasi militer khusus dan untuk kesehatan mereka selama ritual tersebut.”

Perdukunan adalah sistem kepercayaan yang dianut beberapa masyarakat adat di Siberia dan wilayah Rusia lainnya.



Kepercayaan itu memandang manusia sebagai bagian dari kosmos, dengan dukun dianggap sebagai mediator antara dunia orang hidup dan orang mati.

Keyakinan semacam ini dianut oleh Buryat, Evenk, Yakuts, Tuvans, dan kelompok etnis lainnya.

Akhir tahun lalu, para dukun di Peru mengeluarkan prediksi bahwa konflik di Ukraina akan berakhir pada musim panas 2023.

“Semua ini akan tenang. Damai, ketenangan akan datang. Itu yang kami lihat,” ungkap dukun Cleofe Sedano, yang tinggal di ibu kota Peru, Lima, kepada Reuters.

Menurut Sedano, perjanjian damai antara Moskow dan Kiev akan ditandatangani Agustus ini.

Rusia menyatakan pihaknya sangat ingin menyelesaikan konflik di meja perundingan. Namun, Moskow mengatakan kurangnya proposal yang masuk akal dari Kiev dan pendukung Baratnya sejauh ini membuatnya tidak punya pilihan selain terus berusaha mencapai tujuannya di medan perang.

Lantas benarkah ramalan kesepakatan damai akan ditandatangani pada Agustus mendatang? Banyak pihak juga menunggu kebenarannya.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1951 seconds (0.1#10.140)