Krisis Memburuk, Warga Tunisia Kesulitan Beli Domba untuk Idul Adha

Kamis, 22 Juni 2023 - 05:15 WIB
loading...
Krisis Memburuk, Warga...
Hewan kurban dijual di pasar ternak, jelang Idul Adha, di Tunis, Tunisia, 18 Juni 2023. Foto/REUTERS
A A A
TUNIS - Warga Tunisia yang berharap membeli domba untuk disembelih saat Idul Adha Islam pekan depan, menghadapi harga yang jauh lebih tinggi karena kekeringan.

Publik pun semakin cemas pada krisis ekonomi yang tampaknya kian memburuk.

Kawanan kecil domba adalah pemandangan umum di kota-kota Tunisia menjelang Idul Adha. Mereka biasanya makan di pinggir jalan raya dan di tanah kosong saat para penggembala membawa hewan mereka dari pedesaan untuk dijual.

Namun suara domba yang bergema di lingkungan kota saat keluarga menggemukkan hewan di atap rumah atau di taman mungkin lebih jarang terdengar tahun ini karena harga telah naik sekitar seperempat pada saat banyak warga Tunisia menghadapi krisis.

“Kondisi ekonomi sangat buruk. Harga semuanya naik dua kali lipat dan gaji saya tidak bisa bertahan selama sebulan,” papar Ridha Bouzid, yang membelikan keluarganya seekor domba untuk Idul Adha begitu penting sehingga dia mempertimbangkan mengambil pinjaman untuk membelinya.

Namun, saat dia membandingkan harga seekor domba 900 dinar (USD290) atau Rp4,3 juta sekarang, dengan 750 dinar yang dia bayarkan untuk hewan berukuran sama tahun lalu, dia khawatir tentang dampaknya terhadap keuangannya.

“Gaji saya hanya 950 dinar sebulan. Apa yang tersisa darinya?” ungkap dia.

Di dekatnya, di pasar Borj El Amri, Khaled Frekhi sedang memeriksa domba dengan putrinya yang masih kecil diangkat di bahunya dan telah memutuskan melupakannya tahun ini. “Kami tidak mampu membayar harga ini,” ungkap dia.

Kekeringan


Perekonomian Tunisia berada dalam kondisi buruk bahkan sebelum pandemi COVID, menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada tahun 2020.

Dengan keuangan negara yang berada di ambang kehancuran, pemerintah tidak dapat membantu melawan inflasi global.

Bagi petani, gagal panen karena kemarau panjang membuat masalah ekonomi semakin parah. Tidak dapat mengatasi biaya yang lebih tinggi, banyak peternak sapi perah menjual sapinya tahun lalu, menyebabkan kekurangan susu selama berbulan-bulan.

Di Borj El Amri, petani Nabil Rhimi (38), mengatakan kekeringan telah sepenuhnya menghancurkan tanaman gandum dan stok gandumnya.

Kondisi itu membuatnya perlu membeli pakan ternak untuk dombanya, tetapi hampir tidak mampu membayar kenaikan harga pakan ternak.

Dia telah memutuskan menjual 200 ekor dari 350 dombanya karena dia tidak mampu memberi makan mereka. “Jika situasinya memburuk, saya akan menjual semuanya,” tutur dia.

Rhemi tidak sendirian. Pejabat Serikat Petani Khaled Ayari mengatakan Tunisia telah menghasilkan 1,2 juta domba untuk Idul Adha tahun 2022 tetapi hanya sekitar 850.000 ekor tahun ini.

“Serikat Petani telah menolak impor domba untuk melindungi petani,” ungkap Ayari.

Haithem Jouini, petani muda yang mewarisi ternaknya ketika ayahnya meninggal, mengatakan dia selalu berpikir untuk bermigrasi.

“Saya tidak bisa hidup seperti ini… hati saya hancur. Mengapa pemerintah tidak dapat membantu kami? Orang-orang menderita,” pungkas dia
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1389 seconds (0.1#10.140)