Kondisi Kesehatan Landasan Memilih Jamaah Haji, Tanpa Pengecualian

JEDDAH - Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr Muhammad Saleh bin Taher Banten menyatakan kondisi kesehatan menjadi dasar memilih jamaah yang sudah tinggal di Saudi.

Selain itu, menurut Banten, tak ada pengecualian dalam musim Haji 1441 Hijriah ini. “Ada dukungan besar dari pemimpin dalam musim haji 1441 H. Proses seleksi dilakukan secara transparan, dengan pengawasan cermat kondisi kesehatan,” papar dia pada kantor berita SPA.

Dia menyatakan pemerintah Saudi telah mengambil keputusan dalam penyelenggaraan haji tahun ini untuk memenuhi ketentuan syariat Islam.

Menurut dia, tak ada pejabat yang akan diizinkan melaksanakan haji tahun ini. “Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman Bin Abdulaziz memberi perintah jelas agar tidak ada pengecualian selama haji tahun ini,” tutur Banten.

Dia memaparkan, semua rencana haji dilaksanakan dengan jelas dan ketat, mulai dari rumah karantina.

“Tak ada campur tangan manusia dalam memilih jamaah yang mengikuti haji tahun ini. Kami transparan dan punya mekanisme ketat,” kata dia.

Banten menambahkan, “Kerajaan telah bekerja menciptakan kondisi paling aman untuk jamaah demi menjamin keselamatan manusia, serta mencegah terjadi infeksi antar jamaah.” (Lihat Infografis: Hagia Sophia, Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah)

Setengah jamaah berada di Saudi saat pandemi terjadi sejak awal Maret. Langkah pencegahan ketat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di Makkah dan Madinah. (Lihat Video: Traktor Tanpa Awak Buatan Pemuda di Temanggung)

Selama dekade lalu, Saudi melayani lebih dari 150 juta jamaah Haji dan Umrah dari penjuru dunia. Tahun ini haji hanya untuk 1.000 orang yang telah berada di Saudi. (Baca Juga: Erdogan: Kunjungi Makam Sultan Muhammad Al Fatih, Pemilik Sesungguhnya)