Viral, Eks Ajudan Mohammed bin Salman Muncul Pertama Kali sejak Pembunuhan Khashoggi
loading...
A
A
A
RIYADH - Saud al-Qahtani, mantan ajudan senior Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang juga tersangka utama pembunuhan Jamal Khashoggi, muncul di depan publik untuk pertama kalinya sejak pembunuhan jurnalis tersebut tahun 2018.
Rekaman Qahtani menghadiri pertemuan sosial di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah, viral di media sosial selama akhir pekan. Video kemunculannya menuai kecaman tapi juga dipuji para pendukungnya.
Qahtani terlihat dipandu oleh pengembang dan investor real estate Arab Saudi—yang juga pamannya, Ahmed al-Obaikan.
Dia tampak menggunakan tongkat saat Obaikan dan pengunjung lainnya menyapanya.
Akun media sosial orang-orang Arab Saudi yang pro-pemerintah memuji kemunculannya, menyebutnya sebagai tokoh nasional yang dicintai.
Salah satu akun terkemuka Saudi meminta Elon Musk untuk mengaktifkan kembali akun Twitter Qahtani, menyebut larangannya "salah" dan mengatakan itu "dipengaruhi oleh agenda kiri radikal dan Washington Post.
Akun Qahtani dinonaktifkan oleh Twitter atas dugaan perannya dalam pembunuhan Khashoggi. Dia dituduh memanipulasi platform tersebut.
Qahtani sebelumnya adalah kepala pusat media istana kerajaan dan mengawasi kampanye media sosial di mana ratusan akun palsu mempromosikan pemerintah Saudi.
"Video dan foto pertamanya, yang muncul di Twitter hari Senin, dipuji oleh banyak orang, terutama di Arab Saudi. Kasih sayang dan rasa hormat yang ditunjukkan kepadanya oleh orang-orang Saudi harus diakui," tulis pengguna Twitter, Abdullah al-Khurayyef, via akun @AbdullahK5.
Rekaman Qahtani menghadiri pertemuan sosial di kota pelabuhan Laut Merah, Jeddah, viral di media sosial selama akhir pekan. Video kemunculannya menuai kecaman tapi juga dipuji para pendukungnya.
Qahtani terlihat dipandu oleh pengembang dan investor real estate Arab Saudi—yang juga pamannya, Ahmed al-Obaikan.
Dia tampak menggunakan tongkat saat Obaikan dan pengunjung lainnya menyapanya.
Akun media sosial orang-orang Arab Saudi yang pro-pemerintah memuji kemunculannya, menyebutnya sebagai tokoh nasional yang dicintai.
Salah satu akun terkemuka Saudi meminta Elon Musk untuk mengaktifkan kembali akun Twitter Qahtani, menyebut larangannya "salah" dan mengatakan itu "dipengaruhi oleh agenda kiri radikal dan Washington Post.
Akun Qahtani dinonaktifkan oleh Twitter atas dugaan perannya dalam pembunuhan Khashoggi. Dia dituduh memanipulasi platform tersebut.
Qahtani sebelumnya adalah kepala pusat media istana kerajaan dan mengawasi kampanye media sosial di mana ratusan akun palsu mempromosikan pemerintah Saudi.
"Video dan foto pertamanya, yang muncul di Twitter hari Senin, dipuji oleh banyak orang, terutama di Arab Saudi. Kasih sayang dan rasa hormat yang ditunjukkan kepadanya oleh orang-orang Saudi harus diakui," tulis pengguna Twitter, Abdullah al-Khurayyef, via akun @AbdullahK5.