5 Strategi Arab Saudi Mulai Bersahabat dengan Israel, Paling Fundamental Mengubah Buku Teks Sekolah tentang Yahudi

Selasa, 20 Juni 2023 - 20:25 WIB
loading...
A A A
Selama beberapa dekade, pemerintah Saudi mencari legitimasi di dalam dan luar negeri meskipun statusnya sebagai tempat kelahiran Islam dan rumah bagi dua masjid suci. Tapi, Saudi dalam beberapa tahun terakhir bergerak ke arah bentuk nasionalisme yang lebih sekuler.

“Ini memungkinkan pelonggaran bahasa agama yang merendahkan Syiah, Yudaisme, dan Kristen. Ini juga memberikan keleluasaan yang lebih strategis bagi kepemimpinan untuk menawar isu-isu agama ini, seperti yang terlihat melalui penekanan yang lebih besar pada penciptaan perdamaian dan toleransi,” kata Diwan.

Tetapi Diwan memperingatkan bahwa toleransi agama yang lebih besar terhadap Yahudi tidak berbanding lurus dnegan penerimaan politik Israel. “Hal ini konsisten dengan upaya untuk meredakan intoleransi beragama terhadap orang Yahudi, secara bertahap mempersiapkan cara pengambilan keputusan politik tentang normalisasi Israel,” katanya.

5. Membuka Wilayah Udara Saudi untuk Israel

5 Strategi Arab Saudi Mulai Bersahabat dengan Israel, Paling Fundamental Mengubah Buku Teks Sekolah tentang Yahudi

Foto/Reuters

Pemerintahan Joe Biden telah mendorong Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, untuk membangun Abraham Accords yang membuat empat negara Arab mengakui negara Yahudi tersebut dalam prestasi kebijakan luar negeri utama untuk Presiden Donald Trump pada tahun 2020.

Arab Saudi membuka wilayah udaranya untuk maskapai Israel untuk pertama kalinya tahun lalu, tetapi bersikeras bahwa normalisasi tidak akan terjadi sebelum negara Palestina didirikan.

Normalisasi terus menjadi tabu di kalangan publik Arab. Jajak pendapat yang dilakukan tahun lalu oleh Arab Center Washington DC menemukan bahwa 84% orang Arab yang disurvei tidak menyetujui pengakuan negara mereka atas Israel. Di Arab Saudi, dukungan untuk normalisasi mencapai 5%.

Elie Podeh, seorang profesor di Departemen Studi Islam dan Timur Tengah di Hebrew University, yang telah mempelajari sistem pendidikan secara ekstensif di wilayah tersebut, mengatakan bahwa perubahan tersebut merupakan bagian dari proses yang sangat panjang dalam membangun perspektif moderat di Saudi.

“Itu bukan kebetulan. Ini adalah semacam kebijakan dari atas dan saya pikir jika Anda menggabungkan dua tren, memerangi ekstremisme dan yang lainnya, Israel secara bertahap semakin diterima sebagai pemain di Timur Tengah,”kata Podeh.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)