3 Teori yang Menjelaskan Penyebab Hancurnya Bendungan Nova Kakhovka

Sabtu, 10 Juni 2023 - 10:26 WIB
loading...
A A A
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia juga terletak di hulu dari bendungan yang hancur. Waduk memasok air pendingin ke pembangkit listrik, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, dan sangat penting.

Pembangkit itu berada di bawah kendali Rusia, yang telah menjadi sumber kecemasan utama bagi Ukraina, yang masih takut dengan bencana nuklir Chernobyl 1986.

Rusia membantah terlibat dalam bencana itu dan pada gilirannya menuduh Ukraina menghancurkan bendungan itu, tanpa memberikan bukti.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengklaim serangan itu direncanakan dan dilakukan atas perintah yang diterima dari Kyiv. Itu bertujuan menghilangkan air Krimea dan untuk mengalihkan perhatian dari medan perang. Ukraina membantah tuduhan itu.

Waduk itu memasok air ke sebagian besar wilayah selatan Ukraina, termasuk semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia secara ilegal pada 2014.

Krimea telah mengalami masalah air sejak Ukraina menghentikan pasokannya tak lama setelah aneksasi. Pasukan Rusia merebut Kanal Krimea Utara – yang dialiri oleh waduk Kakhovka – dan mulai memulihkan pasokan air pada hari-hari pertama invasi mereka pada tahun 2022.

Seorang perwira di angkatan bersenjata Ukraina mengatakan kepada CNN bahwa anak buahnya menyaksikan tentara Rusia tersapu air banjir dan melarikan diri dari tepi timur Sungai Dnipro. Kapten Andrei Pidlisnyi mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara telepon bahwa ketika bendungan itu jebol, “tidak ada seorang pun di pihak Rusia yang dapat melarikan diri. Semua resimen yang dimiliki Rusia di sisi itu kebanjiran.”

2, Ukraina Merobohkan Bendungan Nova Kakhovka

3 Teori yang Menjelaskan Penyebab Hancurnya Bendungan Nova Kakhovka

Foto/Reuters

Rusia menuduh Ukraina meluncurkan "serangan artileri massal" di bendungan itu, tetapi beberapa ahli mempertanyakan apakah mungkin untuk menyebabkan kerusakan pada skala ini dari luar.

“Penembakan oleh Ukraina sangat tidak mungkin karena perlu mendapatkan bahan peledak besar di dekat fondasi,” Chris Binnie, seorang profesor tamu di University of Exeter.

Craig Goff, direktur teknis dan pimpinan tim Dams and Reservoirs di HR Wallingford, sebuah konsultan teknik sipil dan hidrolika lingkungan, mengatakan bahwa menimbulkan kerusakan yang cukup pada bendungan akan membutuhkan serangan yang sangat tepat.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0863 seconds (0.1#10.140)