Bos Tentara Bayaran Wagner Takut Rusia Nekat Gunakan Bom Nuklir
loading...
A
A
A
“Ini pertanyaan besar apakah [senjata nuklir] akan berfungsi dengan baik, melihat bagaimana mereka mempertahankan [peralatan mereka] lainnya,” kata Prigozhin.
Ancaman serangan nuklir telah membayangi Ukraina sejak pecahnya perang pada Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat serangkaian pernyataan yang kontradiktif mengenai masalah ini, dengan mengatakan bahwa negara tersebut memiliki hak untuk menggunakan semua senjata di gudang senjatanya untuk melindungi wilayahnya, tetapi juga menyangkal bahwa rezimnya berencana untuk mengerahkan hulu ledak nuklir.
Berbicara di sebuah konferensi pada bulan Oktober lalu, Putin mengatakan bahwa Rusia tidak perlu menyerang Ukraina dengan senjata nuklir.
“Kami melihat tidak perlu untuk itu,” kata Putin saat itu. "Tidak ada gunanya itu, baik politik, maupun militer."
Ancaman kemungkinan penyebaran nuklir meningkat bulan lalu, ketika Moskow mengumumkan akan menyebarkan senjata nuklir taktis di negara tetangga; Belarusia.
AS yakin Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis—lebih banyak dari negara lain—termasuk bom yang dapat dibawa oleh pesawat, hulu ledak untuk rudal jarak pendek, dan peluru artileri.
Ancaman serangan nuklir telah membayangi Ukraina sejak pecahnya perang pada Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat serangkaian pernyataan yang kontradiktif mengenai masalah ini, dengan mengatakan bahwa negara tersebut memiliki hak untuk menggunakan semua senjata di gudang senjatanya untuk melindungi wilayahnya, tetapi juga menyangkal bahwa rezimnya berencana untuk mengerahkan hulu ledak nuklir.
Berbicara di sebuah konferensi pada bulan Oktober lalu, Putin mengatakan bahwa Rusia tidak perlu menyerang Ukraina dengan senjata nuklir.
“Kami melihat tidak perlu untuk itu,” kata Putin saat itu. "Tidak ada gunanya itu, baik politik, maupun militer."
Ancaman kemungkinan penyebaran nuklir meningkat bulan lalu, ketika Moskow mengumumkan akan menyebarkan senjata nuklir taktis di negara tetangga; Belarusia.
AS yakin Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis—lebih banyak dari negara lain—termasuk bom yang dapat dibawa oleh pesawat, hulu ledak untuk rudal jarak pendek, dan peluru artileri.
(mas)