Bos Pentagon Peringatkan Perang Taiwan Akan Sangat Menghancurkan

Minggu, 04 Juni 2023 - 03:04 WIB
loading...
Bos Pentagon Peringatkan Perang Taiwan Akan Sangat Menghancurkan
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin memperingatkan bahwa perang atas Taiwan akan sangat menghancurkan. Foto/REUTERS
A A A
SINGAPURA - Bos Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin memperingatkan bahwa perang atas Taiwan akan sangat menghncurkan. Untuk itu, dia mendesak China untuk mempertahankan status quo pulau itu.

Austin juga berjanji untuk meningkatkan kehadiran militer Amerika di wilayah tersebut.

Berbicara pada konferensi pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura pada hari Sabtu (3/6/2023), Austin menguraikan “visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka” dari Washington.

Dia berargumen bahwa Presiden AS Joe Biden lebih memilih untuk menghindari konflik dengan Beijing, tetapi mengatakan dia akan dengan tegas menentang setiap upaya untuk mengubah status quo Taiwan.



“Jangan salah: konflik di Selat Taiwan akan sangat menghancurkan. Jadi kami bertekad untuk menjaga perdamaian dan stabilitas,” kata Austin.

"Amerika Serikat tidak mencari Perang Dingin yang baru," katanya lagi, seperti dikutip Russia Today.

Namun, sementara dia bersikeras bahwa Asia tidak boleh dipecah menjadi blok-blok yang bermusuhan, Menteri Pertahanan Amerika itu melanjutkan dengan menjelaskan rencana untuk secara dramatis meningkatkan operasi militer Amerika di wilayah tersebut.

Dia mengatakan anggaran 2024 Pemerintah Biden adalah "permintaan pengadaan terbesar" dalam sejarah AS, termasuk peningkatan 40% untuk “Inisiatif Pencegahan Pasifik” Pentagon yang berfokus pada China.

Austin melanjutkan dengan menyatakan bahwa Washington akan meningkatkan koordinasi dan pelatihan militer bersama dengan daftar panjang mitra regional, dari Laut China Timur hingga Laut China Selatan hingga Samudra Hindia, termasuk Jepang, Korea Selatan, Filipina, Australia, dan yang lain.

“Kami bekerja sama dengan sekutu kami untuk meningkatkan postur kekuatan kami di wilayah tersebut. Kami membuat kehadiran kami lebih terdistribusi, lebih gesit, dan lebih tangguh,” imbuh dia.

Pemerintahan Biden telah mengadopsi sikap yang semakin bermusuhan terhadap Beijing, berulang kali melabeli China sebagai pesaing utama Amerika sambil memperluas aktivitas militer AS di wilayah tersebut.

Selain kerja sama baru dengan sekutu Asia, Biden telah mengirim kapal perang AS melintasi Selat Taiwan hampir setiap bulan untuk transit “kebebasan navigasi” sejak menjabat pada tahun 2021, mengabaikan banyak peringatan dari pejabat China.

Di bawah kebijakan "Satu China", Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya, mempertahankan haknya untuk bersatu kembali dengan pulau itu dengan paksa jika perlu.

Meskipun Washington tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara merdeka, AS secara rutin mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat pulau itu dan telah menyetujui penjualan senjata bernilai miliaran dolar dalam beberapa tahun terakhir.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1655 seconds (0.1#10.140)